Langsung ke konten utama

Chapter 31 - Post - Modern Pesantren (Zhalyoh)

Post - Modern Pesantren (Zhalyoh)  

Chapter 31:

The Gathering (Part 1)




Teh Neneng



The Gathering (Part1)

Matahari sudah sangat menyengat siang ini, namun anehnya, Pesantren Awwabin di hembus angin yg sangat dingin. 

Terasa ketika para santri yg sedang duduk dibale disela jam belajar itu mereka merasakan angin dingin yg menimpa mereka. Seperti terjangan yg bertubi - tubi sangat dingin disela matahari panas ini.

"Kok Bisa ya?", Ucap ustad Agung salah satu Ust Junior yg berdiri diantara Royhan, ustad Fian, dan Ustad Ujang ini.

" Dulu juga pernah kaya gini, saya juga tidak mengerti bisa seperti ini" Ucap Ustad Fian.

"Bahaya kah angin seperti ini ?" Tanya ustad Ujang.

"" Ga bahaya kalo sambil ngopi mah, yuk ngopi bentar, lima menit lagi mereka nyampe", Ucap Royhan menghibur rasa khawatir mereka.

Wushhh Wushhh angin dingin itu bertubi tubi kembali menerpa mereka ditengah terik matahari panas itu,

"Ane harusnya pake jaket" Ucap Ustad Agung,

"Ah manja ente, Roy juga bilang kalo ngopi ga masalah" timpal Ustad Ujang.
Mereka sama - sama tertawa, karena ustad Fian juga tadi bilang bahwa dulu pernah seperti ini dan santrinya sehat - sehat saja, mereka sama2 menghilangkan rasa khawatir karena cuaca ini dengan menyeduh kopi yg sudah disiapkan dimeja pertemuan itu. 

Disana sudah hadir ustad Juned juga ustad Boim, mereka sama2 menunggu sang mudir dihari minggu yg cerah ini. Keadaan pesantren sepi, karena mereka sedang belajar dikelas masing - masing.
Sedangkan sesuai Kyai Basri, ustad 2 yg senior ditunjuk untuk datang ke tempat pertemuan ini menyambut Rombongan Suprapto.

"Antum mau langsung pulang Roy?" Tanya ustad Fian yg mendengar rumor bahwa Royhan akan ikut pulang setelah ayahnya kesini.

"Belum tad, ane mau mastiin pondasi Guest Housenya sudah bagus baru ane pulang" Ucap Royhan.

"Loh, emangnya udah siap tukangnya ?",

" Daddy sudah kirim tim yg terdiri dari sepuluh orang, mereka bisa langsung memulai bila Kyai sudah mengizinkan, jyga ada beberapa dari Tukang Pak Dharma yg sudah siap dilokasi" Ucap Roy.

"Abah Haji sih pasti ngiziin, cuman saya kaget aja persiapan antum matang",

" Tinggal hubungi koneksi, jadi tad" Ucap Royhan yg memang dinilai Ustad Fian sebagai pemimpin rombingan ini. Ia sudah dekat dengan tokoh masyarakat, berbeda dengan dirinya yg masih takut menemui Dharma.

"Alhamdulillah, pasti lancar saya doakan"

"Aamin, Tuh Pak Kyai udah datang" 
Jawab ustad Ujang. Mereka langsung berdiri menyiapkan kursi sang mudir, karena tak lama setelah kedatangan sang Mudir, Turun empat Mobil Double cabin dan satu mobil Wrangler milik pak Suprapto menuju pesantren. 

Royhan tersenyum dengan kedatangan mobil kenangan itu.

"Tu mereka" teriak ustad Juned. Mereka mulai berbaris menyambut kedatangan orang2 yg ada didalam Mobil itu.

Kyai Basri Duduk didalam, Sedangkan yg berdiri di pipir Ri'ayah adalah para ustad Senior juga Royhan. Saat mobil itu berhenti dilobby, Royhan Membuka pintu mobil ayahnya, saat terbuka suasana haru mulai terlihat antara Ayah dan anak itu. 

Mereka berpelukan.

Memang semenjak Suprapto Curhat tentang tragedi anaknya kepada Ryan di jalan ketika istriahat kemarin Suprapto merasa menjadi Ayah yg paling bangga didunia, Ia berpikir, ia berhak menerima ini, mengingat perjuangannya dulu yg begitu berat, sampai sekarang ia melihat anaknya menemukan jalannya sendri.
Ayahnya memeluk Royhan, merasakan badannya yg tegap itu, mengusap - usap Rambutnya, seakan - akan saat ia mengusap rambut anaknya itu ia seperti bilang "You are a Fucking Man Son".

Setelah berpelukan dengan Ayahnya ia bertemu Ryan. Orang yg awalnya dikira Royhan sebagai Ryan Homo tukang jagal dari Zombang itu ternyata salah besar. Ia pria tinggi yg hampir sama dengannya, , hanya saja, Royhan sedikit lebih Tinggi darinya, ternyata Developernya itu orang yg menyenangkan, baru juga datang ia sudah bilang,

" Ini nih, Master Mind nya nih, saya dari sebulan kemarin udah penasaran pak sama anak ini, kemauannya besar, Good Job Nak" Ucap Ryan sambil memeluk Royhan. Dia memang kagum dengan anak ini.

Kemudian untuk pertama kalinya ia bertemu Ustad Ali dan Ustazah Sahla, bibi dari Ustazah Anies ini dengar - dengar murid Kesayangan nya Kyai Basri, tak heran bila melihat cerewetnya Ustazah ini saat sampai dipesantren, ia menyapa satu persatu para ustad yg memang sudah dikenalnya.

Bagi Ustazah Sahla sendiri... Pada dasarnya ada rasa takut saat datang ketempat ini.....

Ya ada rasa takut... Terutama setelah kejadian semalam dengan Ryan saat hujan di mobil double kabin itu. Ryan meng anal ustazah sahla ditrailer itu. Ditambah Ustazah sempat menyepong Kontol Ryan setelah solat subuh ditempat yg sama... 

Ia melakukannya tepat saat ustad Ali belum bangun...

Ustazah Sahla masih kurang nyaman berjalan karena merasa masih ada mengganjal setelah dimasuki benda tumpul dan besar itu. Ia takut ketika datang kesini, kejadian semalam itu bisa dibaca oleh gurunya, karena ia tahu, bahwa Kyai Basri memiliki mukasyafah yg tinggi. Takut - takut kejadian yg semalam diketahui gurunya, 

Namun ia bersikap biasa, karena pada dasarnya, kejadian semalam adalah kejadian yg tak disangka - sangka. Ia bersikap biasa menyapa para bekas teman sejawatnya dulu di antara ustad Ustad Yg hadir.

"Bunda Sahla" Panggil Ustazah Ayni saat melihat dan mendengar khas cerewet dan galaknya Ustazah Sahla "Bunda Eyniiii" Ucap ustazah Sahla teriak.

Mereka berpelukan sambil menangis karena sangat lama mereka belum bertemu. Ditambah Nyi Laila yg memang dulu sama2 merasakan pahit manisnya merintis pesantren ini sampai besar, bahkan sebelum masuk bertemu dengan Pak Kyai yg didalam, mereka sudah melepas kangen terlebih dahulu dipusat bangunan pesantren ini.

Royhan dan Suprapto beserta ustad - ustad Senior lainnya berbicang bincang sedikit mengenai perjalanan mereka, sebagian Kru yg dibawa Suprapto tentu dikenal Royhan , karena mereka pada dasarnya anak buah yg sudah lama bekerja disetiap Proyek Suprapto, mereka sedikit berbicang sebelum masuk kedalam.

_-_______________

Sampai didalam, pembukaan sepatah dua patah kata dibuka oleh Suprapto, yg intinya, meminta restu agar nama Guest House ini sama dengan pesantren, serta bisa berintegrasi dengan pesantren agar lebih mudah dikenal masyarakat luas. Disamping itu pula, bisa memberilan kenyamanan dan jaminan bagi siapa saja yg menginap disini.

Kyai Basri sangat senang dengan kehadiran mereka, terutama saat melihat murid Kesayangan nya dulu, ia menegurnya dengan mengucap "Sahla, antum kenapa keliatan makin Muda aja?",

Sebetulnya Ustazah Sahla sedikit grogi berhadapan langsung dengan Kyainya ini, nanun ia bersikap biasa dengan bilang " Kan ilmunya dari Abah Haji juga, Abah Haji Juga keliatan Awet Muda tiap Waktu" Ucap Ustazah Sahla mengeles candaan gurunya.

Pertemuan siang itu, terlihat serius santai, sambil sesekali mereka becanda satu sama lain mengenang memperkenalkan pesantren ini. 

Suprapto memperkenalkan Ryan sebagai developer yg akan membantu Royhan membangun Guest House disini. 

Saat Abah Haji Melihat Ryan, ia bisa melihat kehidupan Pasang Surut pemuda ini,...

ia bisa tahu bahwa ia pekerja keras juga seorang pengusaha militan, ia juga bIsa tahu bila ia sudah memiliki istri dan anak, dan yg lebih membuat Kyai Basri tersenyum, ia tahu anak ini memiliki ketertarikan dengan murid Kesayangan nya.... Sahla...

Kyai Basri memang mewajarkan bila banyak pria yg tertarik dengan murid Kesayangan nya itu, terlihat awet muda Ustazah Sahla itu,hanya saja, ia berharap hanya ketertarikan biasa dan manusiawi, Kyai Basri tidak sempat melihat lebih jauh karena banyaknya obrolan ditempat ini, mereka saling sahut menyahut antara satu dan yg lainnya. 

Ustazah Sahla yg melihat ini sedikit lebih tenang, karena Ryan pada dasarnya tak memikirkan apa2 kecuali Ustazah nya itu, ia seperti kesirep setelah anal semalam itu, 

Sampai akhirnya Ryan membicarakan rencananya.

"Jadi begini Pak Kyai, alhamdulillah setelah Pak Kyai sudah merestui rencana kami, kami berniat ingin langsung ke lokasi melihat bersama tokoh masyarakat disana, kami akan meninggalkan 10 Kru disini, mereka langsung membuat saung dilokasi, akan tinggal di saung itu pula, jadi Pak Kyai dan pihak pesantren tidak usah khawatir dan tidah usah repot2 ngasih tempat untuk mereka",

" Siapa yg mau ngasih tempat , Ge -er" Ucap Ustazah Sahla yg memotong pembicaraan salah satu pendengar ceramah pengajian suaminya itu, namun diakhir ucapannya ia tertawa geli, yg disambut tertawaan hadirin yg ada di Majlis itu.

"Iya yah Ustazah, koq saya geer banget yah, hehee, trus Pak Kyai, nanti sepuluh Orang Ini akan dibagi tugas yg akan di atur Oleh Royhan, anak ini Masternya, saya cuma bantu sedikit mengembangkan, dan mohon doa restu Kyai untuk kelancaran pembangunan itu",

" Aamiin" ucap para hadirin yg datang.

"Kemudian bah Haji" ucap Royhan meneruskan pembicaraan "Saya membangun ini tujuan utamanya untuk mengharumkan pesantren, yg hasil keuntungannya juga juga diurus oleh pihak pesantren, nanti presentasenya sudah di atur diproposal ini, saya siap mengurus penginapan pesantren ini sebisa mungkin",

Ustazah Laila yg hadir diruang sidang itu senang dengan rencana anak itu, tekadnya untuk memperbaiki pesantren membuatnya sedikit lega, entah ada angin apa, Ustazah Laila sudah merasa tenang dengan pesantren nya kedepan, hanya lelaki yg benar - benar lelaki yg bisa memberi ketenangan seperti ini.

" Oke, kira2, antum antum ini menyelesaikan bangunan itu berapa bulan" Ucap Kyai Bertanya,

"Inshaallah tiga sampai empat Bulan Kyai" Ucap Royhan "Jadi kita prioritaskan bangunan dulu baru fasilitas yg lainnya kita nyusul. Para pegawai dari Pak Dharma juga siap bila dipekerjakan lembur", Ucap Royhan lagi.

Sang Mudir mengusap jenggotnya tanda ia senang dengan kabar ini, lebih cepat lebih baik, mengingat defisit keadaan pesantren yg membuat istrinya khawatir itu.

" Dan Mohon Abah haji yg mendoakan ketika kita sampai disana nanti, dan mendoakan pula saat grand opening nanti" Ucap Royhan Lagi.

"Yang penting Antum semua lancar sampai selesai , mari kita kesana sekarang" Ajak Kyai Tak sabar,

"Bentar dulu Bah, aku bawa Gulai Ayam kesukaan Abah, kita makan dulu", ucap Ustazah Sahla

Yg tadinya hendak berdiri Kyai Basri duduk kembali, ia tersenyum " Sahla masih inget aja kesukaan Abah Haji" ucapnya ssnang.

"Inget doong, lagi di angetin dulu sama Ustazah Anies, udah sekarang pasang posisi makan dulu bareng" Ucap Ustazah Sahla yg diriuhi oleh Ustazah2 yg lain. Memang mereka sangat senang dengan kedatangan teman dekat Ustazah Laila itu. Buru2 para Ustazah mempersiapkan makan di Ruang Ri'ayah itu.

_-______-_______

Setelah hangatnya suasana makan siang itu, Ryan mulai menyukai tempat ini. Dari sini Ustazah Sahla berasal, suasana hangat orang2 dipesantren ini membuatnya betah, ia juga lebih dekat mengenal Royhan, sambil membicarakan semua kenang - kenangannya disini.
Meski banyak Ustazah, namun Ryan tetap fokus kepada Ustazah Sahla sedang makan breng bersama teman2nya itu, dari sini Ustazah nakal itu berasal. 

Meski setelah subuh tadi Ustazah Sahla berpesan agar jangan memikirkan hal yg nakal tentangnya ketika bersama Kyai Basri ini, namun tetap saja ia seperti tersirep dengan kejadian semalam, sungguh pengalaman yg tak bisa dilupakan. Melihat bongkahan pantat yg luas itu.

"Ryan, Abah Haji masih bingung ini sama yg tadi, antum kalo ga salah bilang sepuluh orang itu menetap disini, berikut antum juga kan?" Tanya Kyai setelah selesai makan itu.

"Tidak Kyai, aku dan Pak Suprapto Pulang, "

"Loh kenapa ga nginep, kirain mau pda nginep" tanya ustad Fian.

"Ngga stad, anak istri saya nunggu dirumah hehee kasian udah dua hari ditinggal",

" Istri antum bukannya sodaranya Ustazah anies kan?." Tanya ustad Ujang yg kepo dengan Rumor ini.

"Iya, saya dulu sering ketemu Ustazah anies sebelum dia ngajar disini, yg ngenalin saya dan sepupunya juga tuh ,(menunjuk ke Ustazah Sahla) yg pake baju biru ,Ustazah itu yg jadi mak Comblangnya ngenalin saya sama sepupunya Anies, sampai Intan jadi istri saya.",

Semua para Ustazah tertawa saat tahu ustazah Sahla pernah jadi Mak comblang...., 

Membuat suasana makan siang inimakin hangat saja...

" Ya Sudah, bila sudah siap, mari kita kesana, sebelum ashar dimulai", Ucap Kyai.

Tanpa membuang Waktu, tak lama setelah Kyai berkata itu, mereka semua menyudahi acara makan - makan hangat itu, dan bersiap menuju lokasi dibangunnya penginapan.

_-______________



Disana sudah ada Pak Dharma dengan belasan anak buahnya yg siap menunggu Royhan dan kawan - kawan.

Saat sampai disana, tak ada satupun tempat yg tak membuat Ryan Kagum. Tempat ini sesuai dengan ekspektasinya, sesuai bayangannya sebagaimana yg dijelaskan Ustad Ali dan Ustazah Sahla beberapa waktu lalu itu. Ia bahkan bisa melihat derasnya air terjun dari kejauhan ini.

Berkali kali Ryan memukul Bahu master Mind pemuda yg merencanakan proyek ini, "Jenius. Nih" Puji Ryan. Ia yakin banyak yg mau mendatangi tempat ini. Ia juga melihat Pak Dharma dan diperkenalkan oleh Royhan. 

Saat Ryan mulai mengobrol dengan Dharma, Royhan bisa melihat Teh Neneng yg sedang duduk dekat pohon disamping lokasi itu. Istrinya Pak Dharma itu memang semakin Bohai saja dilihat, 

beberapa hari ini proses tegur sapa yg masih batas wajar sudah terjadi di whassap. Karena Royhan sering menghubungi Dharma mengenai proyek ini, seiring itulah ia mulai dekat dengan si Bohai itu. Saling chat via whassap membicarakan hal yg penting sampai tidak penting.

Kesana ah pikir Roy, siapa tau bisa ngaceng dikit, eh..

Namun Saat kesana, Teh neneng seperti menghindar ia pergi dari pohon itu menuju tepi tebing paling ujung tempat semua orang Rafting, namun dasar teh neneng, dia malah tertawa, dia sedang ngerjain Royhan, karena tahu pemuda itu menghampiri ia pura2 menghindar, namun hanya tertawa saja saat Royhan menghampiri menuju Tebing itu, sesampai disana Ia menghampiri Teh neneng yg sedang berdiri diujung tebing itu..

"Ada kamu mangkanya aku kabur hahaha,"

"Becanda aja si teteh"

"Itu orang - orangnya?" Tanyanya yg memakai kaos abu - abu bertuliskan Star Maker di area dadanya yg Bohai itu.

"Iya Teh.. kenalan?,"

"Dari sini aja",

" Itu yg swdang ngobrol sama sama pak Dharma ka Ryan, ia developer.... ( teruus ia ceritakan satu persatu orang - orang disitu ).

Teh Neneng sendiri tak terlalu fokus dengan ucapan Roy, ia hanya fokus ke fisik wujud Roy, yg semakin jadi sejak pertama kali ia bertemu dengannya, ia terlihat makin tinggi, apa ini perasaan teh Neneg saja ia pun masih belum yakin. Lengannya yg menunjuk orang2 dilapangan itu terlihat kekar, membuat Royhan terlihat gagah.. Dia ingat kejadian saling Chatnya Via Whassap,

"Kenapa koq ngeliatinnya gitu?" Ucap Teh Neneng saat melihat Royhan berhenti Bicara dan melihatnya.

"Ngga apa2, sampe Lupa teteh aslinya cantik banget", Ucap Royhan nekat menggoda istri jawara itu.

"Pftthhhh hihihi"

Neneng tak percaya dengan apa yg didengarnya itu, apa pria ini mencoba masuk ke cangcutnya? Ucap Neneng dalam Hati, memang sejak awal ia sudah sedikit tertarik dengan Royhan semenjak ia tahu ia bisa dalam mengelola lahannya, artinya terlihat lebih dewasa dari umurnya, dan ia kaget juga ketika Royhan ingin mengelola tanah bekas suaminya ini, karena dijualnya tanah ini membuat ia lebih dari cukup keHidupannya.

" Iya Dong, klo ngga, gimana Pak Dharma mau" Ucapnya menjawab pernyataan Roy tadi.

"Bukan sekedar seksi sih" Ucap Roy yg terang - terangan melihat tonjolan toket bohainya.

Berani sekali anak ini, ucap Teh Neneng dalam Hati, biasanya ketika ada yg tahu bila ia istri Jawari tidak ada yg berani berucap seperti iti didepannya, anak ini beda.

"Apa Donk?"

Roy ingin sekali bilang nafsuin nampaknya agak susah namun ia bilang "cuma bikin saya pusing dikit",

Teh Neneng tertawa " Minum obat kalo pusing".

Saat hendak mengucapkan kata lagi ia dipanggil Ryan yg sedang berdiri di tepi tebing, "Coba sini", dengarnya.

Pak Dharma terlihat sesang ngobrol dengan Pak Kyai dan Pak Suprapto, Royhan meninggalkan Teh Neneng, meninggalkan " Bisnis" tertundanya dengan istri Jawara itu sambil tersenyum meninggalkannya.

"" ini Tebing yg diceritakan itu?",

"Ya inii",/Jawab Roy

" Dari sini lebih jelas air terjunnya?",

"Panjang kan ?"

"Paling panjang yg pernah saya liat" Jawab Ryan.

"Kalo mau kesana, nanti saya anter",

" Boleh, Sore ini yah",

Sebagai Developer, Ryan melakukan pekerjaannya dengan Baik, ia Cek dan Re cek area lokasi itu dengan menjelaskan potensinya yg kira2 lebih bagus itu seperti apa,juga menceritakan pengalamannya mengembangkan Properti selama ini serta bagaimana tata caranya. Dan Royhan mendengarkan dengan seksama, belajar cepat, serta sedikit mengerti di Siang menuju Sore hari itu.

"Kita berkumpul dulu, Pak Kyai mau langsung berdoa bareng.. Sudah mau masuk waktu ashar" Ajak Pak Suprapto yg menyusulnya ke ujung tebing itu.

Mereka bersama - sama berbondong - bondong berkumpul dengan para pekerja lainnya berdiri dibelakang Kyai.

Saat Kyai melafalkan Lafaz pertamanya, semuanya khusu' mendengar, dan sama membaca seperti biasa. Sementara Ustazah Sahla dan Bu Kyai semenjak tadi masih sibuk melepas kangen mereka dibelakang, bersama Ifah Dan Ayni. 

Mereka asik membicarakan kehidupan mereka setelah Sahla meninggalkan tempat ini, saat ditengah - tengah obrolan, ada yg mengucap Istigfar begitu keras, sampai terdengar suara ....

BRUGGGHH, seperti orang jatuh,....

Astagfirullah apa itu?", Tanya Lalila sambil melihat dan berjalan kedepan, ternyata didapati suaminya terjungkal ke atas Tanah. 

Orang - orang yg ikut berdiri dibelakang Kyai saat doa itu berlangsung merasa kaget ketika Sang Kyai terjungkal ke tanah..

Ada apa ini? Pikir mereka...

"Kenapa Kyai?, Kenapa Abah Haji?" Tanya mereka beruntun dari berbagai Arah.

Namun Kyai masih bisa berdiri sambil memasang kuda - kuda dan memperagakan sedikit tangannya meraba ruang kosong yg ada didepan. Ustad Boim yg bertindak sebagai guru silat itu mengerti apa yg sedang dilakukan Kyai, Sambil Berjalan ia berdiri dibelakang Royhan dan berbisik dikupingnya,

"Pak Kyia Diserang",

Roy Kaget, diserang oleh apa, siapa yg menyerang.?..

Saat semua diliputi rasa panik itu, Pak Kyai berdiri sejajar dengan para orang - orang dibelakangnya, " Semuanya jangan Panik, ini cuma gangguan sedikit saja" 

Ucap Ki Basri menenangkan para murid didepannya itu. Setelah ucapan itu semua bersikap biasa, namun tak menghilangkan pikiran khawatir mereka. Terutama Royhan yg mendengar dari guru silatnya itu bahwa Kyainya diserang tadi.

Semua menyimpan tanda tanya itu sampai akhir selesai berdoa........

_-_____________________


Menjelang Sore setelah Solat ashar itu, Ryan beserta Pak Suprapto, Ustad Ali dan ustazah Sahla semua di antar Royhan menuju lokasi air terjun itu.

Mereka bersenang - senang disana , dan sepanjang itu pula Ryan bercerita terus menerus tentang pengalamannya mengembangkan properti selama ini, agar Royhan mengerti dan terjawab semua pertanyaan pertanyaannya, selama Mandi dan main disana Royhan memperhatikan secara seksama semua rencana dan konsep iti.

Beruntung Ustazah Sahla tak ikut Mandi pikir Ryan, karena bila Mandi akan lain cerita bila Ryan melihatnya di cuaca yg dingin ini. Selama di Pesantren itu ia hanya sedikit berpikir yg nakal tentang istri Ustad Ali itu, tak sabar sebenarnya ia menunggu pulang nanti.

Setelah semuanya beres, pondasi - pondasi yg hendak dibangun itu sudah di doakan Kyai, meskipun ada kejadian yg membingungkan tadi. Semua peletakan rencana Work in progress bertahap itu sudah dibagi jadwal targetnya. Para pekerja sudah memulai pekerjaannya menggali pondasi disana. Mereka bahu membahu dan direncakan akan bergantian Shift bekerja lembur kedepannya, agar bangunan itu cepat selesai.

Mimpi Pun Dibentangkan...

Saat Roy melihat para pekerja yg memulai membangun itu Roy dan Suprapto bangga bukan main. Perkumpulan (The Gathering) hari ini menghasilkan sesuatu yg positif. Begitu pula dengan Ryan yg setelah Mandi di sungai dan merasakan asrinya tempat ini sangat senang melihatnya.

"Kamu pulang Roy ?, mamah kamu udah kangen, banyak yg nanyain kamu datang kerumah, kamu pulang Kan hari ini? Adik kamu juga ga sabar pengen ketemu" Tanya Suprapto menanyakan rencana anaknya beberapa waktu yg lalu itu.

"Sebentar Dad, mungkin dua tiga hari lagi saya Pulang, saya belum tenang sebelum pembangunan pondasi ini berjalan dengan lancar",

Suprapto bangga dengan kegigihan anaknya, Sampai menepuk bahunya " Harus sesuai dengan target yg ditentukan"

"Ya dad, pulang aja dulu, saya juga mau liat anak2 yg stay disini, mau menjamin kebutuhan mereka, takut ada apa2" Ucap Roy mengenai Kru yg dibawa Ayahnya.

"Ya sudah.. Ayah ninggalin satu double cabin buat kelancaran kamu disini, sengaja ayah bawa dua supaya buat kamu satu disini",

Roy melihat satu mobil yg terlihat gagah dan tinggi yg ditunjuk ayahnya sambil tersenyum ia bilang " Makasih Dad",

"Tapi awas, kamu harus pulang, ".

" Siap Dad",

Mereka maghrib itu mereka mulai pamit menuju Kyai Basri, dan setelah menjelaskan bahwa pembangunan sudah dimulai, disini tugas Ryan Dan Suprapto sudah selesai, dan pembangunan itu akan selsesai sesuai jadwal yg sudah ditentukan. ia meminta doa ke Kyai untuk kelancaran proyek itu.

"Antum Ga mesti khawatir, saya yakin pasti lancar bila diurus Royhan" Ucap Kyai percaya kepada muridnya. Hal ini membuat Ustazah Laila tersenyum saat melihat Royhan dipuji suaminya. Dasar pendekar, punya pengaruh sekali ia dipesantren ini ucap Ustazah Laila saat melihat pemuda kekar itu.

"Kalo gitu kami pamit dulu pak Yai, terima kasih buat semunya",

" Iya sama - sama, Abah kira antum semua mau pada nginep disini.. Ustazah Laila udah nyiapin tempat"..

"Iya Abah Haji, aku juga diomelin Bunda karena ga nginep hihiii, tapi nanti pasti kita kesini lagi koq" Ucap Ustazah Sahla yg ikut pamit.

"Ya sudah, hati - hati dijalan, Abah Tunggu kedatangan selanjutnya" Ucap Ki Basri.

"Mari Kyai kita pamit, semua ustad Ustazah yg hadir terima kasih semuanya.. assalamua'laikum" Ucap Suprapto sambil beranjak keluar.

"Waalaikum salaam",

Mereka pergi dari pesantren sekitar pukul lima lewat....

" Royhan sini..." Panggil Kyai saat rombongan Ayahnya sudah naik ke atas dan pergi dari pesantren "Saya Mau membicarakan Kejadian Tadi" Ucap Kyai yg duduk bersama ustad Boim, dan ustad senior lainnya beserta istri - istri mereka.

Nampaknya... Abah Haji ingin membicarakan kejadian tadi.... Kejadian saat ia terjungkal ditanah ketika berdoa...

About Time ucap Roy dalam hati.......

_-____________

Sebetulnya, Ustazah Sahla masih sangat kangen dengan teman - teman sejawatnya dipesantren itu. Ibaratnya, bila diberi waktu untuk mengobrol bertemu lagi, mungkin waktunya tak akan habis dipakai untuk mengobrol. 

Terutama dengan Annisa Rahma yg notabene masih terhitung keponakannya. Ustazah Sahla dibully disana karena belum bisa mencarikan pendamping untuk keponakannya yg cantik itu.

"Nanti kalo datang lagi kesini, aku bawa cowo yg baik - baik buat dikenalin ke Nissa" Ucap Ustazah. Ryan tersenyum, memang istri gurunya itu ada bakat untuk menjadi mak comblang.

"Tapi kayaknya... Kayaknya ini mah ustazah.. Royhan mau tuh sama Si Anies, saya bisa ngeliat matanya saat melihat anies". Ucap Ryan.

" Hmmm enak aja, kalo mau deket2 sama ponakan aku tuhh, nihhh (sambil menepuk dadanya sendiri), ngomongnya harus sama yg ini, juga sama Ustad Boim Tadi... Ga bisa sama yg lain",..
Ucap Ustazah.

"Atur deh Ustazah" Ucap Ryan Pasrah, karena tak mau kena semprot galaknya istri gurunya itu bila tak setuju dengan ucapannya.

Saat sedang beristirahat diwarung makan di perjalanan menuju pulang itu, Pak Suprapto bertanya kepada Ustad Ali tentang kejadian tadi siang saat melihat Kyai Basri terjungkal ditanah ditengah doa tadi.

Ustad Ali juga sama menerka ada sesuatu yg tidak beres dilokasi tadi, ia juga tahu bila Kyai basri mempunyai ilmu yg tinggi, pasti ada sesuatu yg tidak dijelaskan oleh gurunya itu tadi..

"Mungkin terkaan saya ada yg menyerang, tapi saya kurang paham, Hanya Kyai yg tahu" Ucap Ustad Ali ",Tapi ia bilang agar kita tak usah khawatir, saya tahu Kyai Basri tak usah diragukan lagi isinya" Jelas Ustad Ali lagi.

"Kemana Ustazah?" Tanya Pak Suprapto, 

"Katanya mau tiduran dulu ditrailer... cape" Ucap Suaminya.

Warung makan ini memang bisa disebut masih jauh dari keramaian, hanya warung desa setempat yg dijadikan tempat istirahat sementara, suasana masih terlihat gelap sana sini,

"Ryan ngerenggangin otot dimana?" Tanya Ustad yg terakhir kali bilang bahwa ia ingin menghilangkan pegal2 setelah menyupir selama dua jam lamanya dari pesantren itu.

"Ga tau katanya jalan2 cari rokok sebentar biar pegelnya ilang",

" Ohhh... Kuat juga tu anak nyupirnya, kalo ke mana mana pasti ga pernah bawa supir",

"Dia suka mabuk katanya kalo pake supir" Jawab Suprapto..

"Yuk ahh.. Kita makan dulu, biarin mereka santai dulu",

" Okkkhhhh shhhh ah ah ahh
Slrupp slruppl slrupphh

Jilbab pingkinya naik turun dibatang atas selangkangan Ryan, tangan kanan Ryan memegang kepala berhijab itu, sementara tangan kirinya ia remas remas pantat nonggeng ustazahnya yg sudah ia angkat gamis orangenya ke atas..

"
"Hmmmm shhhh hmmmm ohhh Ustazah hmmm shhh," Ucap Ryan saat Kontolnya disedot nikmat Ustazah didalam mobil gelap gelap itu, 

Ryan disedot kontolnya dikabin depan "Shhh Ryaan nanti Pak Ustad Tauu" Ucap Ustazah yg khawatir dengan suaminya yg sedang makan diwarung itu.

"Pak Ustad Taunya aku ngerenggangin otot shhhh ahh" Ucap Ryan bergetar swlangkangannya saat lidah ustazah menjilat urat kontolnya, Ryan pegang kepala berhijabnya, dan menarik gamis orangenya itu ke atas, menelanjangi pantat luasnya sambil meremas remasnya..

Kloq kloq kloq kloqq akhhh shitt"

"Ini sih bukan ngerenggangin otot " Ucap Ustazah disela sepongannya itu,

Kloqkl kloq kloqq kloqqkloqq shittt..!!! Shhhh..

"Negangin otot" Ucapnya disela sela sepongan itu.."

Dua insan yg terlarang ini memang belum selesai bisnisnya, ketika dipesantren Ryan terlihat gemas dengan bool nonggeng Ustazah, selama diperjalanan menuju pulang, Ryan berkali kali menggoda Ustazah agar menyepong kontolnya dikabin depan ini.

"Aku ga kuat liat ini" Plakkkk!!!, Ahhhh," suara gamparan Ryan dipantat montoknya membuat Ustazah mendesah nikmat, sejenak memang Ustazah berpikir semenjak ia di anal oleh Ryan membuat dirinya semakin nakal..

Slruppp sllruppp hmmmm cok cok cok cok.. Ahhhh Shiiiiittttttt..

Fffuckkkkk...

Lidahnya mengusap manja batang kontolnya, sambil menghujamkan tajam ketenggorokannya,

Kloq kloq kloq kloq kloqqq kloqq
Kloqq kloqq kloq kloq.kloqqq ahhhj ahhhhh enaaakkk"

Semakin dalam Ustazah menyepong kontolnya semakin dalam Ryan menusuk lubang boolnya dengan jarinya,
Ustazah melepas sepongannya, 

dari kegelapan Ryan bisa melihat istri Ustad Ali ber air matanya, tersiksa karena tenggorokannya dijejali kontol sebesar itu, "Cepet.. Sebelum pak Ustad dateng",

Ustazah berpindah ke tempat duduk supir yg diduduki Ryan, ia naik ke atas Ryan yg kursinya sudah ditidurkan itu..

Blesssss ahhhh... 

Ryan ewe Ustazah nikmat dengan tempo sedang..

" Cepet keluarin.. Cepet keluarin.. Cepet keluarin, cepet keluarin.. jangan lama lama Ahhhh ahhhh ahhhh,

Plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok

Merasa sama2 merasakan nikmat tiada tara di mobil itu, setwlah lima menit mendayung itu tak ada tanda - tanda Ryan Mau keluar

"Cepet.. Cepet... Cepet... Cepet.. Cepet" Ucap Ustazah sedikit khawatir, namun justru sebenarnya ini yg menambah keseruan entotan dimobil itu, antara khawatir suaminya dan kenikmatan ewe dimobil ini.

Plok plok PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK

AHHHH AHHHH AHHHH AHHHH AHHHH AHHHH AHHHH AHHHH AHHHH AHHHH

SHHHHHHH..

Ryan mencabut Kontolnya, dan memasukan Kontolnya le lubang anal yg dari tadi selalu dicoloknya, "Harus sama lubang yg lebih sempit, biar cepet keluar" Ucap Ryan nakal,

Ustazah yg memang sudah dilanda birahi pssrah saat benda tumpul itu mulai memasuki lubang analnya, lagi pula, ia ingin semuanya segera selesai.

AHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH

Jerit ustazah saat Dengan Kasarnya Ryan memasukan kepala Kontolnya ke dalam, cangcut kecilnya ia sobek, Ryan merasakan nikmat yg tiada tara saat baru kepala kontolnya masuk kedalam..
Makin dalam... Makin dalam.. Dan semakin dalam...

Ustazah sampai menggigit kuping pemuda ini menahan antara sakit dan nikmat, tanggannya hampir mencakar cakar bahu Roy, "Nkall bangett ni anak AHHHHHHHHHHHHHHHHHH" ucap Ustazah saat Ryan mulai menggoyang lubang analnya itu,

Legitt, semphiitttttt" Ucap Ryan..
Setelah beberapa kayuhan ternyata benar, Ryan Ngecrot dilubang anal Ustazah nya sendiri..

Okhhhhhh CROTTTTTTT FFFFUCKKK....

"Uhhh banyaaak," Ucap Ustazah saat merasakan banyaknya lahar kental yg keluar dari lubang analnya, "Uhh dasar, Sange yg tertunda" Ucap Ustazah mencubit hidung Ryan.

Ia tak tahu bagaimana ia berjlan menuju suaminya karena anal dadakan ini, Ryan keluar mobil sambil menyalakan Rokok meregangkan otot yg sebenarnya. Ustazah didalam membersihkan lahar kental dilubang analnya. 

Belum pernah ia memberikan lubang anal ini untuk pak Ustad ucap Ustazah sambil memegang pantat luasnya.

Ia bergabung denga suaminya saat sudah rapih2 bareng makan dengan pak Suprapto..

Insane... Ucap ustazah dalam hati

_-_____________

"Duduk.." Perintah Kyai Basri Ke Royhan sesaat setelah Rombongan mobil ayahnya keluar dari pesantren. Royhan tahu jika Sang Mudir akan membicarakan kejadian siang tadi.

About Time... Ucapnya pelan...

Setidaknya, Hari ini di acara The Gathering (Pertemuan) Tadi menghasilkan sesuatu yg positif, Terlihat dengan dimulainya pekerjaan membangun pondasi itu, 

Namun banyak juga yg bertanya - tanya tentang kejadian kenapa Kyai Basri terjatuh terjungkal ditanah itu saat berdoa..

"Pertama, Abah Haji mau nanya... Selama kamu bertemu dengan Pak Dharma apa kamu pernah melihat seseorang yg selalu jalan dengan Pak Dharma, diam2 memperhatikan kamu",

Agak Bingung Roy menjawab Kyainya itu, seingat dia, tak terhitung orang - orang yg disekitar Pak Dharma, ada yg interaktif mengobrol ada yg diam" Banyak , tapi saya ga bisa memperhatikan bila sudah sama Pak Dharma", Ucap Roy.

Ki Basri melihat ke arah Ustad Boim, ia dan sang Ustad Itu meyakini bahwa Roy berkata Jujur, apa ini gara2 menggoda Teh Neneng?, Ucap Roy dalam Hati, karena nekatnya bilang "Pusing" ke istri jawara itu membuat gurunya yg di serang. Tapi, melihat gelagat Kyai nya nampaknya ada yg lebih besar dari ini..

"Abah kasih kamu analogi dulu supaya kamu paham, " Ucap Abah Haji sambil memperbaiku duduknya dan terlihat sangat disimak oleh Ustad Boim dan Ustad Fian yg kebetulan hadir bersama istri mereka..

"Di dunia ini.... akan selalu ada segala sesuatu yg berlawanan.. Ada baik ada jahat.. Ada Cahaya ada gelap.. Ada keras ada lembut.. " Ucap Abah Haji.

Menjelaskan secara sederhana sambil dilihat Istrinya yg molek itu duduk berdampingan dengan Ayni.

Royhan agak sedikit teralih pikirannya dengan kemolekan istri para ustad Itu. Namun ia berusaha sebaik mungkin untuk memperhatikan ucapan Kyai nya..

"Begitu juga kejadian... Kamu harus tahu.. Ada jenis ilmu yg hitam ada juga yg Putih... Saat Abah Berdoa siang itu, ini sesuatu yg jahat... Ini bukan kekuatan sembarangan.. Kekuatan jahat itu menyerang Abah ... Beruntung Abah Bisa mengendalikan keadaan.. Ini sesuatu yg sulit dipahami untuk semua orang.. Tapi ini Nyata.. " Ucap Kyai menjelaskan.

"Betuh Bah, saya kurang Paham... Apa Mungkin... Maaf... Pak Dharma Sendiri ( yg melakukannya? )" Tanya Royhan yg sebelumnya ia dekati Teh Neneng, dan dilihat Dharma..

"Bukan... " Jawab Abah Basri.. "Ini lebih besar dari Dharma.. " Ucap Kyai Basri meraba Mukasyafahnya.. " ini lebih besar Dari Dharma... Ada yg dendam dengan pesantren Kita.." Ucap Abah Haji Lagi, yg membuat semua orang yg hadir kaget "Seseorang itu sama seperti saya, ia berusaha menghancurkan kita melalui kejahatan yg diciptakannya" Ucapnya lagi.. .. "Ini lebih besar dari Dharma....

Ustazah Laila yg terlihat Molek dimata Royhan itu mengganti cara duduknya disamping Ayni, 

There is something Wrong with this Pesantren..

" Ada yg tidak senang melihat kita mengembangkan pesantren ini" Ucap Kyainya Lagi..

_-_______________________


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Chapter 2 - Post - Modern Pesantren (Zhalyoh)

Post - Modern Pesantren (Zhalyoh)   Chapter two : Suasana Pesantren Dan Konfliknya Letak pesantren itu memang ada di dataran Tinggi.. Kaya akan aura kesederhanan. bercuaca sejuk. Jauh dari hiruk pikuk perkotaan, tenang dan nyaman. Para ustad yg mengabdi, ataupun para santriwan dan santriwati yg menetap disitu betah untuk berlama lama disana. Airnya sangat dingin, udaranya sangat segar, masyarakatnya ramah, bahkan ketika pertama kali pesantren itu dibangun, mereka menyambutnya dengan suka cita. Karena mereka senang bila ada pesantren dikampung mereka. "Bisa membawa berkah" begitu pikiran mereka. Kiyai Basri memang besar pengaruhnya. Ilmunya dikenal sangat Tinggi, panggilan pengajian untuknya bukan lagi jam terbang amatir, namun hampir tiap malam selalu ada undangan agar ia bisa datang untuk memberi tausyiah atau ceramah di masyarakat sekitar. Begitu pula dengan ustazah Lailah. Kegiatannya aktif mengajar di pesantren itu. Meski umurnya berbeda jauh dengan suaminya, namun

Chapter 33 - Post - Modern Pesantren (Zhalyoh)

Post - Modern Pesantren (Zhalyoh)   Chapter 33: Tidal Wave (Part2) UnHidden Content: Tidal Wave (Part2) Suara burung berkicau terdengar memasuki kabin belakang di mobil Double kabin ini.  Royhan masih memejamkan mata, ia masih nikmat tertidur, sampai ketinggalan jadwal subuh. Wajahnya yg bergaris garis itu lama - lama bergerak, karena sinar matahari mulai memandikan wajahnya.  Kemudian terdengar suara dari luar mobil, seperti suara teriakan anak2 kru diluat yg bilang  'Brrrt dingiinn.. Dingiiinn",. Memang sangat dingin pagi ini, bahkan hawa dingin ini memasuki kabin mobil sampai tak terasa ternyata Royhan memeluk jaketnya sendiri, ia mengusap wajahnya mengumpulkan nyawa dan melihat jam, "Duh Jam Tujuh Pagi" Ucapnya.  Pantas saja sinar Matahari sudah masuk banyak kesini Beginilah bila sedikit jauh dari Pesantren, tak terdengar suara pengajian di surau saat subuh yg biasanya membangunkan Roy.  Beberapa saat mengumpulkan nyawanya, Roy masih tetap mengusap