Langsung ke konten utama

Chapter 33 - Post - Modern Pesantren (Zhalyoh)

Post - Modern Pesantren (Zhalyoh)  

Chapter 33:

Tidal Wave (Part2)

UnHidden Content:




Tidal Wave (Part2)

Suara burung berkicau terdengar memasuki kabin belakang di mobil Double kabin ini. 

Royhan masih memejamkan mata, ia masih nikmat tertidur, sampai ketinggalan jadwal subuh. Wajahnya yg bergaris garis itu lama - lama bergerak, karena sinar matahari mulai memandikan wajahnya. 

Kemudian terdengar suara dari luar mobil, seperti suara teriakan anak2 kru diluat yg bilang 

'Brrrt dingiinn.. Dingiiinn",.

Memang sangat dingin pagi ini, bahkan hawa dingin ini memasuki kabin mobil sampai tak terasa ternyata Royhan memeluk jaketnya sendiri, ia mengusap wajahnya mengumpulkan nyawa dan melihat jam, "Duh Jam Tujuh Pagi" Ucapnya. 

Pantas saja sinar Matahari sudah masuk banyak kesini
Beginilah bila sedikit jauh dari Pesantren, tak terdengar suara pengajian di surau saat subuh yg biasanya membangunkan Roy. 

Beberapa saat mengumpulkan nyawanya, Roy masih tetap mengusap Wajahnya dan beranjak keluar.

Saat Di Luar.. Anak2 kru melihat Royhan yg masih jalan terhuyung menghampiri mereka, nampaknya sebagian dari mereka nekat akan melakukan Mandi Di sungai dipagi yg sangat menggigil itu,

"Brrrrt.... Baru tahu Roy.. Disini dingin banget",

Roy yg masih agak sipit matanya itu tersenyum " Bilangin mangkanya suruh nginpep di bale pesantren juga biar anget... Batu" Ucapnya dengan gesture "I Told you so" Itu.

"Ini gara2 api unggunnya mati" Ucap Dhani yg menaburi "Gasoline" ke tumpukan Kayu agar bisa menyalakan api kembali, saat korek rokok itu membakar satu kayu, akhirnya menyebar dan api unggun pun hidup kembali menghangatkan mereka.

"Kalo Mau Mandi, jangan muter kebawah" Ucap Roy.

Anak2 kru bingung, karena di lokasi mereka Camping sekarang ini, bila ingin mandi disungai, semua harus turun berputar kebawah. Mereka tak bisa liat apa2 kecuali tebing yg tinggi ditepian jurang sungai itu, "Terus mesti gimana Roy?" Tanya Deni.

"Mau liat yg seru - seru ga?" tanya Roy.

"Maksudnya.. Liat Anak gadis yg lagi Mandi disungai?" tanya Tatang yg kepalanya diklepak oleh Ghani "Pakkkkk".. " Elu, nyambungnya ama yg mesum aja"

"Lagian apa yg seru - seru?" Tanya Tatang.

"Nih Liat" Ucap Royhan setelah ia merasa sedikit hangat badannya didekat api unggun itu, ia berdiri membuka jaketnya , membiarkan kaos hitam dan celana boxernya menuju tepian tebing itu, ia berdiri sambil melihat kebelakang,

"Mamang belum bisa ngerasain hidup kecuali ngelakuin ini" Ucapnya yg memasang aba - aba untuk melompat itu.

"Ehh.. Roy.. Roy.. Itu tinggi banget" Ucap Deni merasa khawatir.

Syiuuuutttttt.. Royhan melompat tanpa rasa ragu, semua mamang berteriak menghampiri tebing itu, dan melihat Royhan melayang terjun menuju sungai itu, 

BYIURRRR, 

terdengar suara air yg terlihat segar saat Royhan sudah menabrak air sungai itu, ketika Royhan terlihat senang dan baik - baik saja, ssmua mamang yg di atas bertepuk tangan "Wohh mantepp, gw pengen, gw pngen.." Ucap Mereka.

"Sini Lompat.." teriak Roy dari bawah.
Satu persatu akhirnya mereka lompat merasakan keseruan ini, dan benar saja, mereka lebih merasa "Hidup" dari sebelumnya,

"Saya bakal betah disini Roy" Ucap Deni becanda sambil berenang dibawah setelah ikut melompat, mereka mengulangi lagi dan lagi Rafting itu..
Karena sudah merasa sangat dingin, Royhan pamit untuk naik ke atas dan pergi untuk bersalin menuju pesantren..

_-________________

Kyai Basri semenjak menjadi imam subuh tadi mencari - cari keberadaan Royhan dan Krunya dari Bale ke Bale Pesantren.
"Menginap dimana anak itu" Ucapnya. "Apa ia tidak menjadi nginap disini?",.. " Apa diluar tidak dingin?", 

Nampaknya, setelah pencarian dari bale ke bale itu, Abah haji mengira bila Royhan dan krunya tidak jadi menginap disini.

Ia melihat Ustad Fian, yg pagi itu terlihat senang sekali, bertanya apa Royhan ada didalam, ternyata tidak ada, Begitu juga dengan Ustad Juned yg pagi itu pulang dari pengajian kitab subuhnya untuk anak Niha'i Itu tak tahu keberadaan Roy. Benar nampaknya Royhan menginap dilokasi Camping bersama teman2 kru nya.

Saat Double Cabin itu datang, Abah Haji berdiri didepan Rumahnya, Royhan turun sambil tersenyum melihat Kyainya itu berdiri menunggunya..

"Kamu nginep disana?",

Roy menutup mobilnya dan menghampiri Pak Kyai sambil mencium tangannya " Malam pertama pengen ditemenin katanya Bah", Ucapnya tanpa menyembunyikan rasa bersalahnya menghayali istrinya semalam.

Ustazah laila datang dari pesantren sambil memakai pakaian santai membawa beberapa buku ditangannya, ia turun kebawah tadi karena ingin melihat kegiatan percakapan muhadastah para santrinya, karena sudah lama ia tak melihat kegiatan ini semenjak ia pulang Haji waktu itu.

Royhan melihat Bu Kyai memakai gaun pink Santai, ia terlihat cantik natural karena tidak memakai make up, sambil memakai jilbab putih yg terlihat sudah kedodoran itu. Pasti belum mandi, ucap Roy dalam hati bebas melihat istri Kyai nya itu, kalo belum mandi pasti baunya enak banget, ucap Roy lagi nakal tanpa rasa ada khawatir diketahui oleh Kyainya itu.

Saat memasuki Rumah nya, istri Kyai itu melirik kebelakang melihat Roy yg terus2an melihat dirinya tanpa ada rasa takut diketahui suaminya, berpikir apa dia? Apa pakaianku ada yg sedikit ketat, kayaknya biasa aja, ucapnya dalam hati, ini memang sedikit kabar buruk bila sekarang Royhan terlihat tak malu2 berpikir tentangnya,

" Terus, ga ada yg mati kedinginan" Ucap Kyai tersenyum.

"Ahh.. Anak2 badak begitu mana ada kedinginan Yai.. Yg ada panas terus",

" Ya sudah, sudah saya suruh Ustazah anis menyiapkan untuk sarapan mereka", 

Ucapnya menyuruh Ustazah yg biasa me manage makanan untuk tamu itu.

"Ga usah repot2 Yai, sedia kopi aja mereka anteng, mereka pada bawa beras dan alat masak koq, kemanjaan kalo dikasih makanan pesantren" Ucap Royhan yg merasa tak enak dengan tawaran Kyainya.

"Hehee.. Ngga apa - apa.. Pegawai kamu pegawai pesantren juga.. Nanti kalo sudah normal persiapannya baru saya stop" Ucapnya.

"Syukrn Yai, jadi ngerepotin",

"Gpp.. Kalo kamu ngarasa ga enak bisa nraktir saya kapan2" ucapnya sambil tersenyum.

Royhan bercerita sedikit tentang Camping semalam, Pak Kyai juga bercerita bila Ustad seniornya ITU (Ustad Fian) terlihat sedang senang pagi ini.

"Emang ada apa pak Kyai?",

" Ada yg ngebuat dia bahagia ", Ucapnya sambil senyum
Royhan pamit dan beranjak menuju rumah sampimg Ustad Fian, di samping rumah itu ia salin segera dari kaos basah setelah ia Jumping disungai tadi. 

Hari ini ia ingin pergi ke pesantren sebentar kemudian turun menemui anak2 kru lagi. Ia memakai kaus oblong dan celana boxer untuk bersantai sejenak. Kemudain terdengar ada yg berteriak dari rumah Ustad Fian.
Royhan kaget...

Ustad Fian yg tadi berteriak itu keluar dari rumahnya, dan melihat double cabin milik Royhan itu parkir didepan nya, menandakan "The Prodigal Son" sudah datang, ia tersenyum sambil menghampiri kamar samping itu perlahan dan melihat Roy yg celingak - celinguk mendengar teriakan tadi.

"Ada apa stad ?" Tanyanya.

"Antum kemana semalem, ana cari ga ada sampe Abah Haji nyari juga ga ada?" Tanyanya.

"Biasa stad, anak2 malem pertama pengen ditemenin",

" Pantes.. Apa ga kedinginan?", Lagi pertanyaan itu ditanyakan sama seperti yg ditanyakan Abah Kyai tadi.

"Justru mereka seneng yg dingin2 tad" Jawabnya lagi, "Tadi siapa yg teriak - teriak tad, ustad Bukan ?" Ucap Royhan penasaran dengan suara tadi, Ustad Fian tersenyum.. Kemudian ia mengodok kantong kokonya mengambil sesuatu, dan saat dikeluarkan ternyata ada semacam strip kecil ia beri kepada Roy... Kemudian Ustad Fian Bilang..

"Ustazah Ayni Hamil"..

Royhan kaget.... " HOLY SHIT"..

Ustazah Ayni beneran Hamil..

_-_____________________

"Sudah berapa Bulan Tadz ?" Tanya Royhan mengontrol suaranya, ia sepertnya juga kaget dengan kabar ini, namun melihat ekspresi pak ustad setelah menanti 8 tahun lamanya menunggu akhirnya terjawab sekarang,

Pak ustad tersenyum sambil bilang "Sudah dua bulan lebih" Jawabnya, pas dengan hari - hari pemuda itu berada disini.

"Selamat ya ehmmm.. tad, .. " Ucapnya sambil berdehem mengontrol suaranya.. 

Ustad Fian menceritakan kembali kejadian setelah shubuh tadi, bila istrinya juga memberinya suprise tak terduga dengan menyerahkan hasil test ini kepadanya, 

What a Wonderfull Wife, ucap Royhan dalam hati, ngasih suprise untuk suaminya bila ia hamil, namun kontol Royhan malah sedikit ngaceng melihat hasil test itu dan melihat - lihat dimana ustazah Ayni berada,
"Ah, ustazah.. Nakal banget" Ucap Roy dalam hati. Ia bahkan mengusap sedikit kontolnya didepan pak ustad.

"Ustazah nya mana?" Tanya Royhan.

"Di dalem",

Ustazah Ayni yg mendengar percakapan suaminya itu keluar dari rumahnya, ia masih memakai mukena putih dari subuh tadi, tersemyum ke arah Roy, " Se ... Ehmm.. Se-lamat..ustazah.. " Ucap Royhan lagi ia mengontrol suaranya..

"Hehee.. Sama - sama", Ucap Ustazah, entah itu jawaban yg benar atau tidak karena ustazah sendiri tidak yakin ia menjawab seperti itu, ia berjalan menuju rumahnya kedalam.

" Inget Roy.. Antum jangan bilang siapa2 dulu, saya mau suprise " Ucap Suaminya.

"Siappp", Jawab Royhan tersenyum tak percaya apa yg terjadi. Ia melihat pak ustad tersenyum Riang sambil duduk didepan rumahnya. 

Ia juga melihat Royhan mengampiri kedalam, nampaknya, Royhan ingin mengucapkan selamat secara "properly" kepada istrinya mungkin. Setelah tadi terlihat gugup mengucapkan selamat didepan kamarnya.

Setelah didalam, ia menghampiri Ustazah yg sedang mencuci tangannya dikamar Mandi, ia melihat ustazah yg melihat balik ke arahnya, sambil tersenyum mencuci tangannya. Suara nyanyian suaminya masih terdengar diluar.

"Beneran?" tanya Royhan dengan gerakan mulut yg jelas namun tak bersuara itu.

Saat ustazah menganggukan wajahnya Royhan mengusap Kontolnya..

Ustazah melihat itu, dan membalasnya dengan menaikan mukenanya ke atas, ternyata, ia hanya memakai bra hitam dibalik mukena itu, ustazah menciumi tali bra nya sendiri saat melihat Royhan mengusap kontolnya, diiringi nyanyian suaminya diluar itu. Sangat indah belahan toketnya yg terlihat montok besar itu terlihat.

Ustazah hanya ingin berterima kasih kepada pejantan yg berhasil menghamilinya. Pria gagah yg sudah menguasai rumahnya, ia ingin berterima kasih secara 'properly' sambil bilang "Tunggu dikamar", dan menyuruh Roy untuk menyudahi usapan Kontol itu. 

Roy merasa sangat ngaceng karena sudah menghamili istri ustad Senior itu. Setelah 8 tahun tak bisa hamil oleh suaminya, Ia berjalan lewat pintu depan, menyapa suaminya dan pergi ke kamarnya.

Beberapa saat kemudian, terdengar ustazah mengobrol dengan pak ustad sebentar....

Dan pergi menuju kekamarnya, bahkan ia masih bisa mendengar pak ustad Bernyanyi saat ustazah masuk kedalan kamarnya yg masih memakai mukena itu.
Ustazah tersenyum, saat masih melihat suaminya bernyanyi ia turunkan mukenanya kebwah dan menaikan mukena atasnya ke atas...

Ohh fuck.. Shhh.. Ia memakai Lingerie pink seksi yg ia belikan ketika membeli jass untuk Kyainya itu. Ia memang membelikan beberapa pakaian seksi untuk ustazah nya hari itu, salah satunya Lingerie itu. Pahanya tercetak jelas sampai ke atas, ditengahnya ada cetakan memek yg terlihat tembem ditutup lingerie itu, membungkus badannya dan toketnya yg montok. 

Ustazah tak kalah dengan model yg pernah ia liat dimajalah - majalah hot sebelumnya. Roy berdiri, ia jilati leher Ayni memanjang sampai lehernya, lidahnya tetasa sangat hangat dirasakan ustazah.

"Shhh.. Bawa aku ke sungai Roy sekarang" ucapnya merasakan jilatannya itu "Aku lagi nyiram", Ucap ustazah sambil menurunkan celana boxer Roy kebawah, " Aku pengen di ewe kamu" membebaskan kontolnya, dan ia pegang kontol 8 inchi telanjang itu dan mengocoknya,

" hmmm.. Aku ingin ngelayanin pejantan yg udah ngehamilin aku" bisiknya seksi sambil mengocok kontolnya "aku ingin ngelayanin kepala rumah tangga disini " ucapnya lagi..

Shhhh ahhhh ustazah...sambil terus menjilati lehernya dan meludah di belahan toketnya, cuihhh, akhhh shhh..

"Semua gara2 INI" ucapnya mengusap kontol itu, kemudian ia ludahi kontol itu dari atas kebawah, "Cuihhh.. Ahhhh" Roy mulai basah karena ludah ustazah, ustazah terus mengocok kontol itu perlahan " Bekerja dengan baik"Slekk slekk slekkk .. "Sampe akuhamil"/slekk slekk slekk " Disini" Ucapnya memegang perutnya sambil mengocok kontolnya pelan...

"Bawa aku Roy" Ucapnya lagi pelan.

"Pake mukenanya" Bisik Roy melepaskan kocokannya, perlahan ustazah menaikan sarung mukena itu ke atas dan menutupi lingerie seksinya dan berjalan kedepan.

",Abi.." ucap ustazah sambil mengontrol suaranya setelah gairah tadi "Iya ummi".. Jawab suaminya.

" ehmm.. Hmmm.. Dede debaynya mau liat sungai katanya, ehmm.. Ga tau ummi pengennya liat sungai sebentar",

Karena tau istrinya sedang nyiram itu, bergegas pak ustad mengambil kunci motor "Yuk bentar", ucapnya sambil berdiri namun duiahan istrinya,

" Ummi ga mau pake motor, kasian debaynya, ummi mau pake mobil aja di anter Roy sebentar, abi kan ga bisa nyetir hihihii, di anter Roy aja yah gpp".

Satu sisi ustad Fian sedikit berat melepas istrinya bila berjalan ddngan Royhan, namun sisi lain ia ingin istrinya itu bahagia. Kapan lagi membahagiakan istri yg sedamg nyiram pkir pak Ustad, Toh Roy bukan siapa - siapa lagi pikirnya

"Ya sudah, Royy!!!",

" Iya tad, ustazah udah bilang tadi " Ucap Roy langsung berjalan sebelum suaminya menjelaskan permintaannya itu "Ya sudah hati - hati yah, jangan lama2.. Ummi ga salin dulu?" Ucap Pak Ustad yg melihat istrinya masih memakai mukena itu.

"Ngga gini aja simple, hihiii, lop yu abii" Ucapnya sambil berjalan menuju double cabin itu, "Oh iya bii.. " Ucapnya lagi berbalik "Ummi minta seusatu boleh ngga bii?"/ucapnya dengan nada manja.

" Apa ummi syang" ucap suaminya yg ingin memanjakan istrinya yg sedang hamil itu.

"Ummi pengen abii nanti gantiin sprei kasur kita pake yg warna merah yah, sprei baru tapi, nanti abi yg beliin",

Pak ustad menggeleng gelengkan kepala, memang ada2 saja permintaan orang yg sedang nyiram itu, namun tetap harus dituruti. " ya udah",

"Makasih Abi.. Mmmuach.. Lop u full" Ucapnya yg menyusul Royhan masuk kedalam mobil itu..

Saat masuk kedalam, Royhan mendengar permintaan istri ustad seniornya itu, ia menurunkan sedikit mukena itu dan menyentuh paha mulusnya."Dari mana aku suka warna merah ?" tanyanya. 

Ustazah belumm menjawab, saat Royhan memundurkan mobilnya dan sudah parkir keluar ustazah memegang perutnya, tanda kegagahan Roy ada disitu, ia mengangkat mukenanya ke atas saat sudah berjalan, memperlihatkan lingerie seksinya itu,

Kemudian, ia arahkan tangannya menuju selangkangan Roy dan meremas remas kontolnya, "pokoknya dia harus nurutin kemauan aku" ucapnya, sambil membuka boxernya itu, dan mengluarkan kontol telanjangnya.

Ohh fuckk.. Ucap Royhan dalam hati.. Pemuda ber-kontol besar ini menghamili istrinya, suaminya yg harus menuruti semua kemauannya,".. Ustazah meludahi tangannya yg kanan kemudian ia kembalikan lagi tangannya mengocok kontol gedenya.

Ada sekitar tiga menit berjalan, sambil terus saling mengocok dan meremas itu, Ustazah bilang.. "Disni.. Disini.." perintahnya.

Ada sebuah jalan setapak ditempat yg sepi cukup untuk jalan mobil masuk menuju sungai, Royhan membelokkan mobilnya dan berhenti ditepian sungai.

"Sudah disini Roy" Ucap Ustazah yg memang ingin di ewe pejantan dirumahnya ini disini "Maunya Debay" Ucapnya lagi sambil membuka seluruh mukenanya. Setelah terbuka, Ustazah Jatuhkan tubuhnya meloncat ke kursi Roy duduk, ia membuka wadah toket montoknya itu sambil mengeluarkannya, dan menyodorkannya ke Mulut Royhan..

"Hmmmm shhhh hmmmmmm cpok cpok cpok slruuppphhh hmmm". Begitu nafsu Roy mengenyot toked istri ustad seniornya itu, begitupula Ustazah, ia menyerahkan sepenuhnya untuk pejantan yg sudah menghamilinya ini " 

Sedot Roy shhh AHHHH sedot sedot AHHH Shhhh ohhhhh"

Cpok cpok cpok slrupphh tlak tlak tlak suara lidahnya seperti tornado menjilat Puting Ayni, "Aahhhh nikmat shhh" desah Ustazah,

Tangannya meraih kontolnya yg dibawah, sambil terus membiarkan Royhan menikmati toketnya, cpok cpok cpokk slruuupphhhh AHHH....

SLAP SLAP SLAP SLAP, " suara tangan ustazah mengocok nikmat kontol pejantan ini, ia tak bisa mengocok secara keseluruhan karena jauh lebih panjang dari milik suaminya ini, ia ingin menikmati kontol gede yg sudah membuat dirinya hamil itu...,

Dari Toket, Roy jilati keseluruhan badan ustazah, inchi per inchi tak ada yg luput dari jilatan birahinya, ia mandi kucingkan Ustazah dipinggir sungai itu di keseluruhan badannya, ludah itu menjadikan badan Ustazah terlihat mengkilap dan licin, seakan - akan dibaca "Royhan's territory".

Sambil mengocok kontol, ustazah menjilati kuping Roy, ia juga berkali kali mencium wanhi tubuh kejantanan Roy pagi itu,..

Meski badan ustazah sudah licin karena air ludahnya, Royhan masih terus mencaplok toket besar, ia kenyot2 putar2 lidahnya dan meninggalkan tanda nakal disana, Cpokk cpokk, shhhh ahhh..

Wangi tubuh istri ustad Seniornya itu terasa nikmat dihidung Roy, ia cium dalam2 wanginya, terasa ada yg mengganjal dikontolnya saat ustazah menaik turunkan tangan kirinya disana, setelah dilihat, ternyata jari cincin nikahnya yg mengganjal dikocokan kontol itu, entah kenapa malah membuat kontol Royhan terasa lebih keras ingin cepat menembus memek istri ustadnya itu, 

" Pelan - pelan sayang goyangnya shhhhh"
Ustazah sejajarkan kepala kontol gede itu digerbang memeknya, ia turunkan badannya, OooOOOOOHHH SHHHHH..

Royhan seperti memasuki lubang tembem yg sangat nikmat yg dirasakan kontolnya, 

Ohhhh ustazaahhh... Shhh ahhhh
Ustazah naik turunkan pantatnya yg semok itu mwrasakan Batang panjang milik Royhan di dalam memeknya, 

"uuhhhhhhh jauuuhhhhhhhh" Ucapnya sampe harus menahan nafasnya.

Ia tempelkan jari cincin pernikahannya itu di dada bidang Roy sambil naik turun sedikit menjerit saat Roy mengentotnya nikmat, Kaca mobil memang dibuka sedikit merasakan udah sejuk pagi diluar, suara aliran sungai terdengar merdu dikuping dua insan yg dimabuk nikmat ini, Memang benar ustazah ingin melihat sungai, tapi ia tak bilang melihat sungai sambil diewe pejantan dirumahnya ini.., 

Ustazah merasa bangga digagahi pejantan ini...

Ohhh ohhh ohhh ohhh shhhh ahh
Ahhh
Ahhhhh
Ahhh
Ahhh
Ahhh
Ahh
Ahhh
Ahh 
Ahhh
Ahhhhh..

Sesekali sambil merasakan sodokan kontol itu ustazah bertukar lidah dengan Roy, saat lama kelamaan disodok batang kontol nikmat 8 inchi itu ustazah mulai kehilangan kendali, ia menyuruh pejantan ini untuk meludahinya..

"Ludahi aku Royy shhh.. Ludahi .. Ludahi.. Ludahi" pertntahnya saat naik turun pelan itu..

Royhan meludah dibagian lehernya, Cuhhh... "Shhhh ahhhh.. Lagihh "...
Cuhhh
Cuhhh
Cuhhhhhh

Tiga kali Roy meludahi kesayangn ustad seniornya ini bertubi - tubi, mengenai leher, toket, dan ketiaknya, mengalir ludah itu turun membasahi tubuhnya...

"Ahhhh lagihh.. Lagihhh.. Lagihhhh.. Ludahin aku , rendahin aku. Ludahinn entot aku""
Cuhhh cuhhhh cuhhh cuhhhhhh... Banjir seluruh tubuh semoknya itu

"Okhhhhhhhh Royyy"

Plok plok plok plok plok plokkkk
Plok plokkk plokkk plokkk plokkmmm okkmmm

Shhh ahhhh...
Ustazah cabut kontolnya, ia menggigit bibirnya sambil pindah ke kabin belakang, ia membelakangi Roy.. 

Ustazah menunggingkan pantatnya agar disodok kembali oleh pejantan ini, dengan seksi ia angkat pipi pantatnya ke atas menampakkan belahan memeknya sambil bilang... "Shhhh entot aku.. Entot aku seperti Anjing Roy" ucapnya dengan mata sayu..

Lingerie nya sudah terlepas dikursi tempat ustazah duduk, bahkan bagian bawahnya sudah sobek karena keliaran pejantan ini,

Royhan kocok2 kontolnya sambil ia arahkan dibelakang ustazah tepat dibelakang memeknya, ia masukan BLESS SSSS, ohhh my Gawd.... Fuckk.. 

Ustazah bergetar- getar ketika kontol pejantan itu masuk kembali, posisi INI menjadi posisi paling nikmat yg dirasakan ustazah, saat masuk perlahan Roy menggoyang kontolnya didalam, sambil menjilati punggung yg basah karena keringan dan campur ludah itu,

Aliran sungai masih terdengar, ustazah sudah mabuk kepayang merasakan nikmat disodok kontol pejantan ini, matanya sayu.. Sudah hampir setengah jam mereka disinj, Toketnya habis diremas Roy dari belakang, begitu pula pantatnya yg habis ditepuk oleh pejantan ini. 

Ini kali ketiga ustazah merasakan orgasmenya, namun pejantan ini terus memompa dan memompa memuaskan betina yg berhasil dihamilinya ini..

"Ahhhh ahhhh ahhhh keluar ustazahhh ahhh shhhh"... Roy cabut kontolnya dan menyuruh ustazah balik badan, ia arahkan batang kontol itu diwajahnya ia crotkan disana..

OKHHHHHHHHHHHHH CROTTTTT CROOTTTT SHHHHH, bergalon gallon peju Roy tumpah diwajahnya yg cantik ITU sampai ia ikutan ambruk dibelakang..

" uuuhh gimana inihhh hmmmm" ucap ustazah dengan nada manja saat wajahnya penuh dengan peju kental Roy, Roy ambil tissu dikabin tengah dan mengusapnya diwajah cantik ustazah. Ustazah merasa lengket memang, tapi ia merasa senang dimandikan sperma lelaki pejantan itu, "Hmmmm... Aku nyiram mungkinn.. Lagi" ucapnya tersenyum sambil sesedikit menelan peju Roy.

"Pantesan kemarin seneng ketemu Pak suprapto" Ucap Ustazah "Bapak Mertua" bisiknya lagi seperti tak perduli dengan pak ustad Dirumah.

Lagi ia kembali tersenyum, kemudian ia pegang kontol Roy yg masih terlihat besar walau sudah nge crot diwajahnya itu, " Pasti mirip aku, " ucap Ustazah membicarakan debay hasil dari kejantanan pria ini. Mereka berciuman dengan ganasnya sebelum mereka pulang pagi itu.

_-_______________________

"Udah liat sungainya" Ucap Pak Ustad saat melihat Ustazah naik ke pipir Rumahnya.

",Udah sungainya indah banget" Ucap ustazah yg mulai masuk kedalam,

"E e eehhh nanti dulu" tahan pak ustad yg senang istrinya datang "Cium duluu dong abinya"

Ustazah tersenyum, namun ustazah khawatir, bila peju Roy masih ada sisa di wajah cantiknya, ia bahkan masih bisa mencium wangi peju pejantan itu, namun dengan mantap ustazah cium bibir suaminya, mmmuachh.. juga pak ustad yg mencium pipi istrinya mmmuachhh "Dah yah abii, ummi istirahat dulu" Ucapnya sambil masuk kedalam kamar,

Ustazah yakin pak ustad bisa merasakan pipinya sedikit lengket, hmmm mungkin karena belum mandi pikirnya...

Royhan yg melihat tadi malah kembali mengusap kontolnya, ia juga ingin tiduran terlebih dahulu dikamarnya sebelum pergi mengontrol lokasi Guest House itu..

Siangnya....

Ustazah yg ketiduran di dalam kamar itu merasa nyaman. Karena merasakan sprei baru yg dibelikan Pak Ustad, saat sudah menjelang siang, waktu sudah menunjukkan pukul setengah satu siang, ia renggangkan ototnya merasakan nyamannya sprei itu, 

hmmm ..

ia teringat kejadian tadi pagi. Kemudian dengan iseng ustazah mengambil hapenya, dan mem foto sprei merah pemberian suaminya itu, kemudian ia Foto dan kirim ke Royhan..

"Warna favorit kamu" Ucapnya menuliskan Caption di foto itu.

Royhan yg terbangun mendengar suara hapenya itu membuka dan tersenyum melihatnya,

"Mau mampir sebentar ?" Ucap ustazah lagi lewat pesan masuk itu.

Royhan melihat keluar, hari memang terlihat sedikit cerah, ia melihat Ustad Fian sedang berbicara dengan ustad Junior dan pergi ke pesantren. 

Masih memakai kaos oblong dan celana boxer tadi, Royhan masuk kedalam Rumah Pak ustad dan menemukan Ustazah sedang tidur di atas kasurnya dengan warna sprei yg ia kirim tadi.

Saat Royhan masuk, ustazah tak bersuara sedikitpun, ia hanya tersenyum sambil melihat hapenya dan membiarkan kedua pipi pantat montok telanjangnya dilihat Royhan, ustazah sudah membuka sarungnya dan tiduran secara tengkurab, ia angkat kakinya ke atas, digoyangkan ke atas kebawah seolah mengundang Roy agar mengentotnya dikasur itu,

Shhhhh...

Roy buka boxer celananya, kontolnya langsung ngaceng melihat pipi pantat montok di atas kasur ustadnya itu, Roy hampiri dan mengusap pipi pantat itu, ustazah langsung sanhe, baru di usap dan melihat kontol gede pejantan itu memeknya langsung basah, terasa saat Roy mengusap pantat itu dan mencolok menggunakan jari kedalam memeknya sudah tetasa lembab disana, Roy posisikan tubuhnya menindih ustazah dari belakang dan memasukan kontolnya kedalam, 

AKHHHHHHH..
SHHHHHHH....

Roy entot memek tembem ustazah dikasur pak ustad itu sambil memegang oantat montoknya, seketika kamar itu dipenuhi suara orang yg sdang kepedesan..

Shhhhh ohhhh shhhh ohhh shhhhhh ohhhhh
Plok plok plok plok plokk plokk plokk
Plokk plokk plokkk plokk plokk plokkk
Plokk plokk plokk plokk plokkk...
Plokkk plokkk...
Sshhh ohhh, cepet ... Cepet.. Cepet" ucap ustazah..

Plokkk plokk plok plok plok plokk
Plokk plokk plokk plokk
Cepet... Cepet... Cepet......

Plokk plokkk plokk plokkk...
Cepet.. Cepet... Cepet... Cepet....

Plok.. Plokk.. Plokk.........
Akhhhhhhhhhhhhhhhh....
Royhan cabut kontolnya dan ia tumpahkan pejunya disprei kasur suaminya yg baru itu..........

Hmmmmm....
Ustazah membalikan badannnya, melihat cairan peju yg menyemprot sprei pembelian suaminya ini... "Oohhh Royyyy shhhhh masih banyak aja" Ucapnya setelah 5 jam yg lalu Roy sudah menumpahkan peju itu diwajahnya,

Mereka berciuman ganas dan singkat sebelum Roy keluar, Ustazah tiduran kembali, dan tersenyum karena melihat sprei ini seperti sudah ditandai kekuasaannya oleh pejantan itu.....


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Chapter 2 - Post - Modern Pesantren (Zhalyoh)

Post - Modern Pesantren (Zhalyoh)   Chapter two : Suasana Pesantren Dan Konfliknya Letak pesantren itu memang ada di dataran Tinggi.. Kaya akan aura kesederhanan. bercuaca sejuk. Jauh dari hiruk pikuk perkotaan, tenang dan nyaman. Para ustad yg mengabdi, ataupun para santriwan dan santriwati yg menetap disitu betah untuk berlama lama disana. Airnya sangat dingin, udaranya sangat segar, masyarakatnya ramah, bahkan ketika pertama kali pesantren itu dibangun, mereka menyambutnya dengan suka cita. Karena mereka senang bila ada pesantren dikampung mereka. "Bisa membawa berkah" begitu pikiran mereka. Kiyai Basri memang besar pengaruhnya. Ilmunya dikenal sangat Tinggi, panggilan pengajian untuknya bukan lagi jam terbang amatir, namun hampir tiap malam selalu ada undangan agar ia bisa datang untuk memberi tausyiah atau ceramah di masyarakat sekitar. Begitu pula dengan ustazah Lailah. Kegiatannya aktif mengajar di pesantren itu. Meski umurnya berbeda jauh dengan suaminya, namun

Chapter 31 - Post - Modern Pesantren (Zhalyoh)

Post - Modern Pesantren (Zhalyoh)   Chapter 31: The Gathering (Part 1) Teh Neneng The Gathering (Part1) Matahari sudah sangat menyengat siang ini, namun anehnya, Pesantren Awwabin di hembus angin yg sangat dingin.  Terasa ketika para santri yg sedang duduk dibale disela jam belajar itu mereka merasakan angin dingin yg menimpa mereka. Seperti terjangan yg bertubi - tubi sangat dingin disela matahari panas ini. "Kok Bisa ya?", Ucap ustad Agung salah satu Ust Junior yg berdiri diantara Royhan, ustad Fian, dan Ustad Ujang ini. " Dulu juga pernah kaya gini, saya juga tidak mengerti bisa seperti ini" Ucap Ustad Fian. "Bahaya kah angin seperti ini ?" Tanya ustad Ujang. "" Ga bahaya kalo sambil ngopi mah, yuk ngopi bentar, lima menit lagi mereka nyampe", Ucap Royhan menghibur rasa khawatir mereka. Wushhh Wushhh angin dingin itu bertubi tubi kembali menerpa mereka ditengah terik matahari panas itu, "Ane harusnya pake jaket"