Langsung ke konten utama

Chapter 20 - Post - Modern Pesantren (Zhalyoh)

Post - Modern Pesantren (Zhalyoh)  

Chapter 20 :

Elephant's Shoe part 2

 

Ustad Juned sedang merapihkan taman depan Rumahnya. Ia melihat anak - anak pak ustad sedang bermain - main di sekitar komplek Rumah para sesepuh pesantren ini. Ia merasa senang karena cuacanya sangat nyaman disekitar depan gerbang Pesantren Awwabin ini, tidak panas, tidak hujan, sedikit mendung, 

sehingga hawanya sejuk disore hari itu. Ia bercengkrama bersama anak - anak ustad lainnya sambil menggunting rumput yg sudah terlihat lebat, dan membungkus buah Jambu kristal yg ukurannya sangat besar dengan plastik agar tidak di ambil kalong dipohonnya itu.

Begitu banyak buahnya, namun semuanya tertutup plastik. Biasanya bila sudah matang ia melalukan petis bersama dengan para ustad yg mampir kerumahnya.

Ia menyeka keringatnya, karena ia juga baru pulang dari mengajar, mengajar fiqh, menaruh kitabnya dimeja rumahnya,

Satu.. Dua... Tiga...empat.. Lima.. 

Terdengar suara anak kecil menghitung permainan petak umpet...

Tapi ia merasa aneh.. Lama kelamaan suara itu hilang.. Kemana anak - anak yg bermain tadi.. Kenapa komplek ini mendadak sepi, kemana anaknya yg ikut bermain tadi..

"Ummiii.. Bikin abi kopii", teriaknya kedalam memanggil Ustazah Ipah..

Namun tak ada yg menyahut..

" ummiii.."..
Masih tak menyahut...

"Ummiii....!!!"..

Lebih keras ia memanggil masih juga tak menyahut, kemana istrinya itu, perasaan ia sudah pulang dari kampus dan tiduran dikamarnya. Mungkin ia lelah, kecapean, hingga sampai tak bangun dipanggil dirinya.

Hmmmm Hmmmm... Ucap ustad Juned mengeluh, tak baik tiduran di sore hari pikirnya dalam hati, memang ada yg terasa tidak semestinya dengan istrinya akhir - akhir ini. Apa itu...?... ustad Juned masih belum tahu ? ia berniat membangunkannya. Ia mencuci tangannya, kakinya, sambil memanggilnya kembali. Dan masuk kedalam rumah.

Saat masuk kedalam.. Aneh.. 

lorong rumahnya gelap, biasanya Ustazah menyalakan lampu disore hari yg agak gelap ini. Rumanya terdiri dari ruang tamu, ditengahnya ada ruang keluarga beserta tiga kamar tidurnya, dari ruang keluarga itu ada lorong sedikit panjang memasuki dapurnya, langsung menuju pintu dapur yg apa bila dibuka pintunya, maka langsung pemandangan menuju sungai..

" Ummii.." panggilnya lagi.. 

Rumahnya sedikit gelap, pak ustad menjadi sedikit blur melihat ke lorong itu, saat ia pergi ke tengah rumahnya, ia menaruh pulpen serta menaruh bross id mengajarnya yg berwarna biru - putih itu, saat menaruhnya ditengah rumah itu..

ia mendengar samar - samar.

.. Ah... Ah... Ahh..

Ada Suara wanita mendesis pelan dari dapur.. 

Ah... Ah... Ah..

Siapa itu ? Bisiknya dari dalam hati.

Ah.. Ah.. Ah... Terdengar lagi, Suara itu sangat seksi, itu desahan istrinya..

Seperti seorang anak kecil yg baru melihat hal - hal yg menakjubkan yg membuatnya kaget, begitu pula raut wajah pak ustad sekarang, melamun tak percaya bahwa itu suara Ustazah ipah. Ia menghampiri dapur itu melalui lorong gelap, semakin dekat kedapur semakin keras desahan birahi itu.

Ah ahh ahh uhhh shhh uhhh pelan - pelan sayang uhhhh ahh ahh ahhhh

Lorong gelap itu terasa blur dipikirannya, pintu dapurnya terbuka, terdengar suara air sungai namun kalah suara itu dengan suara mendesah didapur.. Uhhhh uhhh uuuuuhhhhhh.. Yah, ia mengenal suara istrinya, meski terasa blur lorong itu, ia sampai didapur..

saat sampai didapur... jantung pak ustad seperti hendak copot,..

Ah ah ahh..

laki - laki tinggi besar, berotot punggungnya sedang memaju mundurkan pinggangnya menyetubuhi istrinya, Ustazah meringis , bibirnya manyun - manyun manja menahan sodokan lelaki ini, sangat erotis suara desahan mereka yg diiringi suara aliran sungai dan pemandangan sungai yg terlihat asri dipandang, 

selangkangan laki - laki itu maju mundur dengan ritme sedang.

Pak ustad tak bisa melihat laki - laki itu, karena posisinya membelakanginya, lelaki itu begitu kuat, karena mengangkat istrinya sampai pinggulnya dan menyutubuhinya sambil menghadap sungai, terlihat dada istrinya yg putih besar itu tergencet dengan dadanya yg berotot, istrinya terlihat seksi, ia jilat jilat kuping pemuda itu sambil merasakan sodokan itu bertubi - ubi..

Ustazah melihat nya, namun terlihat cuek, ia memang tipe wanita yg mau melakukan apa yg ia mau.. Teguh... independent..Karakter yg membuat ustad Juned jatuh cinta kepadanya, beda dengannya yg plin plan. Istrinya melihat mata suaminya dengan mata sayu dan tajam itu sambil bilang...

", Abii.. Ma u kopiii ?... Hmmm.. Bentar yah abi.. Bentar lagiiiiihhhhh....."..

Perutnya sakit, matanya perih, benar - benar tak bisa dipercaya, "ia masih meracau nikmat, padahal mendengar diperintah suaminya untuk dibuatkan kopi, ia menjilat kembail kuping pemuda itu sambil menunda perintah suaminya, disodok sodok lelaki itu..

Ahhhhhhhhhh... 

Pak ustad menjerit..

Tidaaakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk....

Blughhhhh..!!!!!

Ughhhh.....

Ia terjatuh dari kasur..

HASHH HASHHH HASHHHH.. 

Nafasnya memburu ngos - ngosan, ia melihat dirinya terjatuh dari kasur, dadanya masih bergemuruh.. Ternyata Mimpi..

_-____________


Alhamdulillahh.. Ini hanya mimpi... Hanya mimpi.. Ucapnya sekali lagi..

Terasa nyata mimpi itu, bahkan ia hafal detail detailnya... Kenapa bisa terasa nyata seperti ini....

Ustazah ipah masuk kedalam kamar melihat suaminya yg tiduran dilantai..ia bingung, dengan hanya memakai gaun tak berlengan, terlihat putih bersih istrinya itu...

" Abi... Kenapaa.. Ngapain tiduran disitu?" tanya istrinya bingung.. 

Pak ustad mengusap wajahnya... 
telapak tangannya berkeringat.. Begitu pula sekujur tubuhnya yg basah..

"Ngimpi ga enak.." jawabnya masih ngos - ngosan.

Waktu sudah menunjukan pukul lima sore, pak ustad ketiduran sepulang mengajar tadi. Bahkan ustazah ipah tak berani membangunkannya sepulang ngampus tadi. Suaminya terlihat kelelahan. Setelah aktifitas idhul adha Kemarin. 

"Mangkanya, jangan tidur sore2, abi udah ashar belum".

" Belum" ia masih ngucek matanya, ia hanya bersyukur bahwa kejadian tadi hanya mimpi..

"Sarung abi basah". Ucap Ustazah

" Hah..?" ia kaget.. Ia meraba sarungnya memang basah, penis sedikit keras

".. Abi Ngompol... Koq basah.. Aih ada yg bangun hihiii ?"

Aneh, ia mimpi basah. Padahal mimpinya lumayan seram tadi. Apa dibawah sadar ia terangsang dengan adegan erotis tadi. Sakit hatinya, dimimpi itu.. dadanya terasa sakit..sesak, perutnya mual. wanita yg dicintainya digenjot seseorang yg tidak ia kenal, artinya, ia tidak nelihat wajahnya, ia hanya ingat lelaki itu memiliki punggung yg berotot juga berkeringat, semangat menggenjot istrinya.

Ia muji berkali - kali setelah mimpi itu,..

"Abi mau mandi dulu" ucapnya sambil bangun dari lantai kamarnya..

"Emang abi mimpi apa sih ?".. Tanya istrinya penasaran.

" Mimpi ga enak.. Jangan diceritain". Ucap suaminya yg dadanya masih ada sensasi sesak setelah mimpi itu.

Terasa nyata, apa ini isyarat, atau hanya sekedar mimpi lewat. Ia mandi dengan raut wajah tak percaya di mimpi itu.

_-_______

Setelah mandi pak ustad shalat ashar dan duduk di didepan rumahnya sambil menunggu magrib. Percis suasana rumahnya ada dimimpi itu, kebun gedang depan rumahnya, jambu kristal yg sudah diberi plastik hitam, putih, Juga suasana didepan rumahnya yg sepi. Ia masuk kedalam dan menemukan rumahnya terang benderang, tidak gelap seperti di mimpi tadi.

Namun ada dorongan yg mengharuskan ia ke dapur, sampai disana, ia tenang karena melihat istrinya memakai gaun tak berlengan itu sedang masak taucho kesukaannya untuk makan malam. Meski masih mersa sakit di dadanya namun ia tenang.

Ustazah melihat suaminya kebelakang, tersenyum, melihatnya berdiri memperhatikannya, "Abi udah mandinya, kenapa berdiri disitu?", Pak ustad hanya menganggukan kepalanya, melihat bahu istrinya yg putih mulus, berkilau karena sehari - harinya tertutup. Ia oseng - oseng taucho itu di atas kekenceng berukuran sedang di atas kompor blue gas nya itu. Wanginya tercium sampai ke tengah rumah.

Pak ustad beranjak ke tengah Rumah, ada hape istrinya yg tergeletak disana. Ia ambil hp itu ia buka2 history panggilan keluar masuk begitu pula pesan history onlinenya. Tak ketinggalan pesan masuk yg ada di facebooknya. Meski Ustazah tak terlalu aktif membuat status, namun sekalinya update foto dilike oleh ratusan lelaki tak dikenalnya, saat membuka pesan messengger tak terhitung ada beberapa akun laki - laki yg menyapanya dan mengajaknya kenalan, modus pria masa kini, ucap ustad Juned dalam hati. Namun ia tenang, tak ada satu pun yg dibalas oleh istrinya. Paling satu dua pesan dari pria yg dikenalnya dibalas, itu pun hanya sebatas menyapa.

Saat membuka Whassapnya ada beberapa pesan masuk dari teman kuliahnya, terutama dari Andi. Mereka bercakap - cakap ringan di untaian pesan itu, namun anehnya, untaian percakapan itu tidak utuh, ada beberapa chat yg terpotong yg membuatnya curiga. Saat ia membuka galeri fotonya, ia kaget, karena ada foto kiriman whassap yg tersimpan dihape itu, ada foto Andi yg dikirim kepadanya dengan pose bertelanjang dada di air terjun itu.

Chatnya dihapus, tapi fotonya tersimpan...

Entah pembicaraan apa yg mereka bicarakan, apa Andi mengajaknya untuk datang mandi disana, atau jangan - jangan ia malah menemuinya disuatu tempat. Ada pula foto Andi yg berdua dengannya, tapi itu hanya foto kerja kelompok perkuliahannya.

Ini tidak baik.. Meski ia curiga ke Andi, tapi jangan sampai ia curiga ke istrinya. Tidak baik untuk rumah tangganya.

Ustazah datang dengan sepiring taucho yg ia taruh dimeja makan, wanginya yg khas meski dengan penerangan lampu kuning pak ustad bisa tau bahwa makanan itu terlihat lezat.

"Gimana tadi dikampus?". Tanya pak ustad.. Memang setelah pulang tadi, mereka bekum bercengkrama satu sama lain, disisi lain, pak ustad berusaha menghilangkan bayangan mimpi tadi. Ia hilangkan semua bentuk kecurigaan.

" Alhamdulillah.. Lancar presentasinya.. "..

" Alhandulillah.."..

"Tapii.. " 

"Tapi apa? Tanya pak ustad kaget.

Awalnya Ustazah ga mau menceritakan yg terjadi dikampus, biarlah dia dan Roy saja yg tau, 

tapi akhirnya..... dia menceritakan semuanya, tawuran itu, datangnya Roy, dan juga bagaimana mengeluarkan ia sampai keluar gerbang kampus.

Pak ustad tak percaya apa yg didengarnya..

Ia terlihat khawatir.. " Terus Ummi ga kenapa2 ?"

"Ngga.. Justru Roy yg sedikit luka.. Tapi dia ga apa2",

Tentu Ustazah tak menceritakan gesekan payudara besarnya di dada keras Roy, akan lain cerita kalo ia cerita.. Bisa mimisan mungkin pikirnya.

" Lain kali hati2.. Kalo ada yg kumpul - kumpul begitu.. Menjauh...

"Lagian, ummi ga was was takut Roy ga dateng.. Mangkanya nunggu dikantin depan.."

"Aduuh untung Roy yg dateng, abi harus terima kasih ke dia" ucap pak ustad setelah mendengar keberaniannya menyelamatkan istrinya dari kejadian tawuran tak terduga itu.

"Nanti juga orangnya dateng.. Tadi dia udah dateng.. Pas ummi baru aja pulang ngampus...Nanyain keadaan ummi, juga pengen ngobrol sama abi.. Tapi abinya tidur.. Ya udah dia balik lagi" ucap Ustazah,

Saat mengucapkan itu, Ustazah tak berani melihat mata pak ustad, seperti ada yg disembunyikan, tapi pak ustad membuang rasa curiga itu..

"Ini foto apa?" tanya ustad Juned, memperlihatkan foto istrinya dengan andi berdua disuatu tempat, foto itu tersimpan digalleri, tapi chatnya dihapus.

"Ohh.. Itu tadi bi....., pas sebelum tawuran... Andi sempet nyamperin ummi ngobrol.."..

" Hah nyamperin ?".

"Iya" ucapnya tenang menjelaskan, ia ambil satu piring dan disiuknya nasi akeul dari sebuah tempat nasi sederhana dan ia simpan satu siukan nasi itu kepiring suaminya. "Ummi juga Risih... Itu foto yg dia ambil selfi diem - diem.. Sumpah Risih pasti dia ngirim foto itu.. Pas tawuran... Dia ngumpet.. Lucu loh bi kalo ngeliat.. Kalo Roy ga dateng tepat waktu, mungkin ummi juga bisa kena sasaran luka.. Batu dimana - mana.. kejadiannya spontan begitu, dadakan..".

" Ya sudahlah yg penting ummi ga kenapa - napa.. Untung Roy dateng.."..

"Ya.." ucap Ustazah tak melihat mata suaminya.. "Untung Roy dateng..."

_-_______

Saat menemani suaminya makan itu... Ustazah membayangkan kejadian dua jam lalu saat suaminya tertidur tadi.. 

Saat baru saja ia pulang dari kampus, Ia beristirahat dengan langsung mengganti pakaian santai yg sekrang ia pakai. Cukup seksi memang pakaian ini, ini memang pakaian yg biasa ia pakai bila sedang dirumah saja, tak berani bila keluar. Gaun daster berwarna biru yg tak berlengan, kulitnya yg putih bersih terlihat. Juga ada celah belahan dada yg montok terlihat..

Masalahnya.. Roy masuk kerumahnya saat Ia sudah mengganti pakaian itu,
ia sedang menguncir rambut, Roy mengucap salam, masuk keruang tamu, dimana Ustazah berdiri menguncir rambutnya, dadanya membusung kedepan, celah belahannya sangat seksi, lengannya yg putih mulus telanjang terlihat, saat Roy masuk, ia yakin Roy melihat lekuk tubuhnya yg seksi dirumah suaminya ini. Bahkan Roy pasti melihat titik ketiaknya.

Saat Roy mengucap salam, Ustazah masih menguncir rambut, ia memang menjawab salam Roy tapi tak langsung masuk kedalam, ia melihat Roy terpana melihat tubuh setengah telanjang istri ustadnya ini. Ia masih menguncir rambut menjawab salamnya.

Oh Gawdd.. Batin Roy spontan menjerit.. Bening... Ucap Roy singkat... Badannya langsing .. Tapi toketnya gede banget..... Ucapnya lagi...

Tangannya mulus, toketnya montok banget.. Ucapnya melihat istri ustadnya yg biasanya mengajar fiqh itu.

"Pak ustad ada Ustazah ?" Tanya Roy, mengintrol nada suaranya...

"" Tidur.." ucapnya singkat.. "Sebentar Roy.." saat menguncir rambutnya dan menurunkan tangannya, belahan toket montoknya bergoyang goyang.. Ustazah berjalan kedalam kamarnya.

Ohhh ustazah... Badan kecil, Toket Gede.... Pikirnya sambil menyabak Kontolnya.

_-_____________






Entah Roy menyebutnya bonus atau luck melihatnya tadi, meski hanya memakai pakaian seksi.. Titik ketiaknya.. Mulus lengannya.. Roy bisa melihatnya.. tubuhnya bagus, jarang memang ada wanita berbadan kecil.... tapi bertoket besar... .. 

pas ia disebut Itok...

Ustazah datang kembali dengan menutupi gaun tak berlengan itu dengan cardigan kuning gading serta jilbab hitamnya, "Maaf Roy, aku lagi santai Tadi.."..

" Ga apa2 Ustazah, aku yg minta maaf, pintunya kebuka, aku kira ada pak ustad "..

" Pak ustadnya tidur...cape kali pulang ngajar tadi... Nanti aja ceritanya" 
ucap Ustazah, dia memang menyuruh Roy untuk datang kerumahnya menceritakan kejadian tadi agar suaminya tidak khawatir, sempat Ustazah berpikir kalo itu tidak usah diceritakan, namun nampaknya kejadian tadi lumayan besar walau spontan...

"Tapi Ustazah baik2 aja kan, ga apa2 lagi seterusnya..".ucap Roy menanyakan keadaannya.

" ngga... Aku pulang bareng Ustazah anis tadi" ucapnya sambil senyum.

"Syukur" Roy melihat ada celah terbuka didadanya, kulit bening terlihat, sedikit saja dia menurunkan lagi cardigannya, belahan dadanya pasti tak melihat.

Ustazah bukan tak sadar kalo penampilannya tadi dilihat Roy, ia berbuat seakan akan tak terjadi apa2, sekarang ustzah yakin kalo Roy setuju dengan julukan nicknamenya itu. Mudah2an Roy tak berpikir macam - macam.

"Nanti kalo pak ustad bangun, kamu kesini aja",

" Biarin Ustazah, biar pak ustad istirahat dulu, nanti saya kesini ba'da isya saja".

"Makasih loh tadi.. Ustazah sampe syok", 
dengan nada manjanya.

" Sekarang Ustazah hati2 bila lagi jalan dikampus.."..

"Untung ada kamu.."..

"Hehee kebetulan ustazah..".

"Hayu duduk dulu sebentar".

Roy merasa tak enak bila menolak keramahan Ustazah nya ini, ia duduk dikursi ruang tamu, Ustazah menyiapkan semanyam minuman Aqua gelas itu didekatkan ke Roy sambil duduk.

Saat duduk busungan dadanya lebih terlihat, sekarang Roy melihat Ustazah lebih hot dari sebelumnya, bahkan kontolnya masih setengah keras sekarang.

" Sekarang Aku liat kamu yg di andelin dirumah ustad Fian Roy..".

"Cuma bantu - bantu kecil Ustazah".

" Aku liat kamu tadi Pagi sibuk ngebetulin pipa".

"Hehee.. Kalo ga dibetulin, siapa yg ngebetulin Ustazah..".

" Kamu bisa nolongin aku ga ?",

"Apa Stazah ?".

" Gudang kamar belakang itu ngebul banget.. Lama ga diberesin.. ustad kamu males ngebersihin.. Nanti bantuin aku rapih2 kapan - kapan.... Ada barang2 yg ga mungkin bisa diangkat pak ustad.. Kalo kamu kayaknya bisa.."..

"Hehee kapan Ustazah?".

" Pas Jumat aja.. besok, pas libur..."..

Roy memperagakan tangannya seperti peragaan memimpin klub orkestra musik.. Ia gerakan tangannya ke atas ke bawah

"Boleh Ustazah... Ga ada yg ga bisa dilakukan oleh Royhan"..

" .. Bisa aja .."

"Presentasinya lancar?"..

" alhamdulillah.. Ini semua karena kamu.. Kalo kamu berani nerobos .. Kayaknya Ustazah ga bakal presentasi" 
Ustazah mengucapkan itu dengan nada semanja mungkin, melihat ke arah prianya.

"Ustazah bisa traktir saya makan kapan2" Jawab Roy sambil senyum.

"Nanti malem yah, ba'da isya.. Aku masak buat kamu.. "..
" Inshaallah Ustazah.. "..


Saat Roy pamit, ia tak melihat wajah Ustazah, ia melihat badannya. Saat berdiri Ustazah merenggangkan Cardigannya, ah celah payudaranya sedikit terlihat, ia pamit sambil mengucapkan salam.

Saat sampai dikamarnya, Roy langsung mengocok kontolnya mengingat kembali, ketiak seksi dan belahan toket istri ustadnya..

Ahh ipahh.. Badannya kecil.. Toketnya gede...

Itoookk.... Crott crottt.. 
Ia ngecrot dikasurnya itu..


_-_____



Sementara sekarang... ustazah kembali ke kesadarannya bahwa ia masih menemani suaminya makan sore ini. Ia hanya mengingat kembali kejadian tadi siang ketika suaminya tidur. Taucho bikinannya ini terasa nikmat dimakan suaminya.

Selama menemani pak ustad, Ustazah tidak menceritakan obrolan dengan Roy yg tadi siang, suaminya sedang tidur .. Muridnya tak sengaja melihat istrinya pakai pakaian seksi.. Melihat ketiak seksinya.. Juga putih mulus lengannya, dan belahan dua gadis nakalnya yg besar ini.

Ia hanya bilang Roy sempat datang siang tadi ketika ia tidur. Namun Ustazah masih penasaran ketika melihat suaminya bangun tadi. Sebelum makan ini, ia melihat suaminya tertidur diatas lantai dengan sarung yg basah, juga nafas yg ngos - ngosan,.. Penisnya berdiri,

Kenapa suaminya ini.?" 

Mungkin pak ustad mimpi basah ucapnya dalam hati.. Lalu tersenyum..

" kenapa?" tanya ustad Juned melihat istrinya senyam - senyum mendadak....

"Gpp... Tadi abii.. Mimpi basah yaaa?"

Ustad Juned tertawa, ia harus menghilangkan penasaran istrinya ini, karena memang seperti tertangkap basah seolah - olah bangun dari mimpi indah.. Padahal mimpi buruk

"Bukan mimpi basah.. Tapi Mimpi ga enak... ummi tidur sama orang..".

Glekk.. 
Ustazah kaget.. " Tidur sama orang ?... Maksudnya??.....

"Ya tidur sama orang.... " 
ucap ustad Juned sambil melanjutkan makannya.. 
"Ditidurin sama... Lelaki ga kenal.."..

Ustazah malah tersenyum sambil tertawa, kaget sekaligus tak percaya dengan suaminya ini.. " Masa sih bii.. Sama siapa..?"..

"Ngga kenal orang nya siapa, posisinya ngebelakangin... Abi kaya mau copot jantung.. .. Cuma mimpi... Alhamdulillah",

", Hahaha"..

" Koq ummi ketawa sih..?"

"Abisnya Lucu... Koq sarung abi basah, itunya berdiri... Emang seru banget ..?"..

Dibilang seru, salah juga, perasaannya campur aduk saat melihat istri kesayangannya digagahi pria lain, sakit hati.. Frustasi.. Seakan - akan ingin pingsan ditempat.. Tapi.... Campur aduk, Tidak jelas juga kenapa dia berdiri pas bangun tadi, dan seperti mimpi basah, ia harus mandi Junub.

"Ngga tau... kayak nyata... Pokoknya.. abi kaya mau pingsan.. "

"Seru kali, mangkanya berdiri gitu.."..

" Ummi istigfar.."..
perintah suaminya tak terbayangkan bila terjadi.

". Iya abi.. Hihiii... "..

" Apa jangan2 Ummi lagi berhubungan lagi sama orang ?"

".. Astagfirullah abii.. Kenapa mikir begitu.. istrimu ada ini.."..

" Takutnya.."..

Ustazah malah tersenyum, seperti membully suaminya dari belakang, toh itu cuma mimpi pikkrnya.

Makin berat saja bila ia menceritakan sempat ngobrol dengan Roy tadi, melihat istrinya memakai pakaian seksi ini... Meski tak sengaja... terlihat.. Juga... Apalagi cerita tentang payudaranya yg terjepit dan bergesekan dengan dada keras Roy saat membopongnya tadi pagi. Bisa pingsan pak ustad. Mungkin nafasnya bisa ngos - ngosan lagi..

"Nanti Malem Roy mau kesini.. Mau ummi traktir makanan.." ucap Ustazah.

"Wah kebetulan.. Abi mau ngucapin makasih ke dia udah nolongin ummi".

" Abi yg beli makanan gih tar ummi yg nyiapin"..

"Ba'da Magrib aja sekalian."

"Ya udah mmmuach" 
ucaonya mencium suaminya.

" Elephant's Shoe" ucap ustazah lagi Tanpa suara ke arah suaminya....

"Elephant's Shoe..." Balas suaminya lagi..





_-______________






"Aku Cuma Ga Nyangka aja ustazah, kampus se- religius Ustazah sampe ada tawuran kaya gitu.." Ucap Roy yg malam itu datang ke acara makan2 di rumah ustazah Ipah. 

"Sering itu Roy.. Cuman apesnya aja Ustazah kejbak kemarin".

Pak ustad Mondar - Mandir dari kamar, ke tengah Rumah, dari tengah Rumah Ke ruang Tamu, " Abi Nyari apa Sih ?" tanya Ustazah.

"Kunci Motor Dimana sih?" Tanya ustad Juned. Ini kedua kalinya ustad Juned mencari sesuatu. Ketika Roy ada disini. Pertama, ia menyanyakan sendalnya, Kedua, ia menanyakan kuncinya ketika ia makan..

"Di Kulkas!!!!"... Jawab Ustazah ipah kesal.

Roy Tersenyum, Suaminya masih murung, kemudian dengan nada kesal Ustazah berbisik Ke Roy.. " Ustad Kamu itu pikunnya Na'uzu billah". Kemudian ia bangkit berdiri membantu suaminya mencari kunci motor.

Makanan yg disediakan Ramai dengan makanan Sea Food, nampaknya pak ustad dan Ustazah benar - benar berterima kasih, dengan menyediakan makanan ini. Malu sebenarnya Roy disediakan makanan sebanyak ini. 

Ia tak ingin mengecewakan pemilik Rumah Yg sudah menyediakan, kebetulan ia belum makan dari tadi siang, juga kelelahan karena ngebayangin Ustazahnya sampai ngecrot dikasur. 

Jujur selama makan Roy tidak Fokus ke pak ustad, Roy Fokus ke istrinya, manja, cerdas, mandiri dari suaminya, tau apa yg ingin dilakukan serta seksi. Roy lebih sering melihat dadanya ketimbang wajahnya, Ustazah tau Roy memperhatikan dadanya, ia berharap suaminya tak tahu, karena ditutup pake apapun pasti terlihat tonjolannya, 

panggilan itok yg cute dengan tampilan payudara sebesar itu sangat pas untuknya.

"Nih diKursi.. Ampuun", ucap ustazah yg kesal dengan sifat pelupa suaminya sambil mengangkat kunci motor. 

Roy baru tau pak ustad Juned pelupa, ia tersenyum menerima kunci itu dengan koko kuning gading peci hitam dan sarung hitamnya, ia ingin ke gedung Ri'ayah sebentar untuk mengambil data - data mengajar di ustad Fian.. " Sebentar Ya Roy, ga ada tiga menit" Ucapnya meninggalkan tamunya bersama anak dan istrinya. Sebenarnya ada ustad Fian Tadi Disini, namun ia sibuk harus ke Pesantren. "Iya stad" Jawab Roy.

"Aku kira, tadi sore kamu kesini Roy " ucap Ustazah kembali duduk dimeja makan. Ia duduj dikursi pak ustad sekarang, tepat disamping Roy...

"Ada yg mesti saya kerjakan Ustazah tadi sore.. Dipanggil ustad Ujang buat bantu pasang panggung"

Roy melihat Ustazah yg memakai daster hitam bermotif bunga, terlihat anggun Dan terlihat lebih muda dari usianya..

"Tadi siang langsung pulang?" Ucap Ustzah sambil melihat kebawah, ia juga teringat kejadian tadi siang.

Ngocok dulu ustazah ucap Roy dalam hati, 

"Iya langsung ke kamar istirahat ".. 

anaknya sedang menonton tivi, Roy masih membayangkan Ustazah memakai gaun tak berlengan tadi siang, kenapa ia tidak memakai gaun itu lagi, pikir Roy Gila.

" ustazah harap perkuliahannya selesai Roy, sudah malas aku ikutin aturan2 disana..".

"Memang berapa semester lagi Ustazah",

" Memasuki enam, ada tinggal beberapa sks lagi harus selesai sebelum menulis karya ilmiah akhir".

"Harus lebih serius Ustazah",

" Benar, ada tema menarik yg bisa saya tulis buat penulisan terakhir, tentang Hukum Adat, aku mau melakukan penelitian adat di daerah ini Roy.. Ada tema menarik dipesantren ini"..

Terus Ustazah menjelaskan akademisinya, ia menjelaskan ada beberapa hubungan antara (pengantar Hukum indonesia) kaidahnya serta hubungannya tentang hukum adat disini,

Mereka juga tertawa bersama menceritakan seorang dosen yg sengaja memberi tugas tambahan mahasiwinya agar bisa lebih dekat. Modus dosen bujang masa kini, ucap Ustazah.

"Saya pernah empat kali.. Dikira saya masih perawan, pas saya cerita sudah nikah, mereka malu, tapi ada juga dosen yg malah nekt deketin , padahal tau saya nikah, aneh emang, mangkanya kalo kemana mana dikampus pasti bareng Ustazah Anies.."..

" Apalagi yg satu itu yah Ustazah.. ".. 
Ucap Roy.

" Naah iyah yg satu itu.. Ga jelas" ucap Ustazah membicarakan Andi.

"Tau ga, pas kamu dateng, Andi ada disitu.. Ngumpet..".

" Ngumpet dimana..?"

"Di meja sebrang tempat saya ngumpet"..

Roy Tak Percaya, ia menutup wajahnya sambil sedikit tertawa, mudah2an Ustazah tak kecewa, lelaki yg selalu diceritakan ustazahnya itu, tak berani keluar.

" Gaya, udah tau saya istri pak ustad, ngobrol ngajakin aku keluar... Pas ada kejadian tiba2 kaya gitu ngeilang.."..

"Hahahaha"..

" Tau ngga... Hari sabtu besok dia udah bilang aja mau nemenin saya buat penelitian dikota.. Aku risih Roy.."...

"Bilang aja pak ustad.. Ajak pak ustad kesana..".

" Hmmm... Sama pak ustad mah dia berani.." 
ucapnya..." Kecualiiii....." ia membuka satu kerang dicocol ke saos dan dimakan dengan sedikit manja.. " Ditemenin kamu....." ucapnya...

"Dia pasti ga berani.. Ga berani ganggu aku... Kalo sama kamu Roy " 
Mungkin Ustazah berpikir kalo Andi juga melihat Roy dikantin itu, "soalnya aku jalan sama ustazah yg lain juga.. Dia nekat.. Akunya Risih... Ga bisa kalo ngusir dia begitu aja, "

"Kalo pak ustad ngizinin aku mau..." ucap Roy.

"Hmmm.. liat deh nanti.."..ucapnya sambil tersenyum

" kalo ga diizinin?"

Ustazah terssnyum mengambil kerang itu lagi, ia cocol kerang itu sambil bilang " Kamu tau Roy... dari semua ilmu hukum yg aku pelajarin... Dari pidana sampai perdata, dari adat sampai internasional... Ada satu hal yg aku pelajarin...." ucap Ustazah memakan kerang itu " Semua hukum itu di buat untuk Dilanggar!!!".

"Benar Ustazah!!" 
Ucap Roy semangat, ia tertawa sambil mengangkat tangan tosnya ke atas, Ustazah tersenyum mengangkat sendoknya di toskan ke tangan Roy sambil tertawa.. 

Apa ini semacam isyarat, kalo semuanya bIsa di atur, pikir Roy.. Ustazah selalu ingin melakukan apa yg ia mau, stubborn lady can be dangerous.. Pikir Roy dalam hati.

"Temenin aku seharian hari sabtu besok, biar ngerjain tugasnya tenang.. Dia psti diem.."..
 Ucap Ustazah lagi...
Ini adalah malam Jumat, biasanya selalu ada pentas santri malamnya. 


Roy diam sambil merasakan ada yg aneh di selangkangannya.....

_-________


Suara Motor Pak ustad terdengar sudah datang, ia langsung menghampiri Roy dan ustad nya didalam. Terlihat mereka sedang ngomong seru, pak ustad datang membawa beberapa potongan kertas berisi beberapa jadwal mata pelajaran. Ia menyimpan kunci motornya dan bertanya... 

"Sabtu kamu sudah bisa ngajar Roy... Ustad udah siapin Jadwalnya, ngajar sejarah kebudayaan Islam aja yah" ucap pak ustad.

"Inshaallah tad.."..

Ustazah berdiri dari kursi makan suaminya, dan duduk disebelahnya, pak ustad duduk menggantikan istrinya disamping Roy "Masalah Buku dan silabus, bisa kamu minta di Gedung T.U Ri'ayah, ada ustad asep disana, tadi sudah saya beritahu..".

" Syukrn tad"...

Pak ustad tak makan, karena sudah makan tadi sore dengan taucho kesayangannya, atau lebih tepatnya, makan setelah bermimpi buruk tentang kesayangannya, entah kenapa bayangan tidak enak itu masihtergambar dihatinya.. "Sama - sama... Makasih juga tadi nyelametin Ustazah .. Ustazah bilang kamu bisa aja luka, untung ga apa2"

"Ah biasa Roy mah Bii.."...ucap Ustazah tersenyum.. " Dibanting, di tindih juga ga apa2x " Roy tertawa terbahak - bahak..
"Terus.. Kamu ketemu temennya Ustazah ga.. Andi.." Ucap Pak ustad.

Roy mengalihkan wajahnya ke Ustazah setelah suaminya bertanya itu, ia membersihkan tenggorokannya tanda sedikit gugup "ehmm... Ngga tad... Tadi pas dikantin saya ngga mikir apa2, cuma fokus ngeluarin Ustazah dari sana".

" Kamu ga ngeliat Andi... Kata ummi ada Andi?" 
ucap pak ustad ke kiri dan kekanan wajahnya bulak balik bertanya ke Roy dan Istrinya.."..

Pak ustad memang sangat curiga ke Andi.... Namun ia tak Curiga Ke Roy... Bahkan Ustazah sempat Berpikir... Ini bagus..

"Andinya ngumpet bii..kan tadi sore ummi bilang... Roy ngga ngeliat.. Tapi Andi ngeliat.."..

" Ohhh... Iya" 
lagi2 sifat pelupa suaminya keluar, baru tadi sore ia cerita tapi sudah lupa lagi, Ustazah menggeleng gelengkan kepala sambil melihat Roy...

Ia curiga ke Andi... Yah suaminya curiga ke Andi... Bukan Ke Roy....

Sambil melihat Roy Ustazah sejenak ia bilang..

"Abii.. Ummi hari sabtu mau ada tugas penelitian dipinggiran Kota.."

Ah ia melakukannya, ucap Roy dalan Hati... Ia mulai izin kesuaminya bahwa ingin ditemani dirinya selama penelitian itu, mungkin Ustazah juga Risih bila sedang bertugas begitu diganggu orang ngumpet dibawah meja saat ada tawuran..

"Ummi Risih sama anak itu... Abi temenin ummi yuk... Takut - takutin... Biar ga berani deketin ummi"..

Ustad Juned menggeleng - gelengkan kepala.. Kenapa anak muda sekarang nekat - nekat, memang istrinya ini salah satu tambang emas buat lelaki yg nekat mendekatinya, wajah cantiknya yg matang, pembawaan manja, dan tubuh semoknya yg indah. Pak ustad trauma dengan mimpi tadi sore, jangan sampai hal itu terjadi, nauzubillah, pikir pak ustad.

" Sama abi aja berani... Waktu jalan2 kesungai.. Malah terang2an ingin ngajak ummi ke aur terjun.. Abi kirain itu cuma becandaan anak muda".. Ucap pak ustad.

"Itu bukan bcanda bii... Dia emang ga takut sama abi.." ucap Ustazah.. "Dia pernah nanya umur abi berapa.. Pas ummi jawab.. Dia malah lebih nekat ngajak ummi keluar lagi.."

Pak ustad khawatir.. Ia makin curiga Ke Andi.. "Kecuali kalo abi ikut nanti, dia ga bakal ganggu, ummi tenang ngerjain tugasnya"..

Ia melihat wajah suaminya, Ustazah tahu, pak ustad terlalu malas untuk umuran seusianya mengurusi anak seusia Andi, ia tipe lelaki plin plan dan tidak tegas, wajar bila teman kampus yg nakal itu swmakin berani. Ustazah tak bisa berbuat apa2, hanya mengeluh, kenapa suaminya plin plan dan tidak tegas..setelah melihat wajah suaminya yg diam itu.. ustazah bilang..

" Kalo abi mau..." ucapnya melihat Ke Roy.." Roy aja yg nemein Ummi... " ucapnya lagi " Abi juga bisa tenang ga ada yg ganggu ummi..." lanjutnya sambil mengingatkan suaminya apa yg dilakukan Roy tadi pagi.

Entah kenapa Kontol Roy ngaceng, saat tegas Ustazah nya ini mau ditemani dirinya dibanding suaminya.. Ustazah menganggap Roy lebih bisa memberikan rasa aman dibanding Suaminya, 

"Ayolah bii.. Ummi Risih diganggu terus.. Roy bisa nakut nakutin Andi sedikit.. Biar ga ganggu lagi..". Ucap Ustazah lagi.

Memang... Pak ustad Berpikir lebih tenang bila Roy menemani ke sana, istrinya bercerita apa yg sudah dilakukan Roy tadi pagi, Andi juga melihatnya, satu sisi, ia terlalu malas untuk menemani istrinya tugas penelitian itu, satu sisi ia juga trauma dengan mimpinya.. 

Ah jangan sampai... Pikir pak ustad amit - amit dengan mimpinya itu.

Ustazah tahu... Pak ustad curiga ke Andi.... Bukan Ke Roy... Ia percaya ke Roy setelah yg dilakukannya pagi tadi.

Sedangkan Ustazah, hanya ingin mendengar reaksi suaminya, ia tahu suaminya plin plan.. tidak tegas.. Pikiran bingungnya.. Apalagi setelah mimpi tadi, ditambah Ada teman kuliahnya yg terang2an membuat istrinya risih... Tapi tak bisa memberi rasa aman untukn istrinya 

" Ga nginep Kan?" tanya Pak ustad..

Ustazah mulai senang, nampaknya ga ada yg berani mengganggunya sabtu besok, 

"Pulang sore..."..

" Ya sudah... Kamu jagain Roy Kalo ada apa2.."..
ucap pak ustad ke muridnya.

"Berarti aku ga ngajar dulu pak ustad?,

" Gampang.. Saya yg punya kurikulumnya

Benar dugaan ustazah.. Suaminya curiga ke Andi... Bukan ke Roy... Satu sisi ia khawatir mimpi buruknya yg membuatnya tertawa itu benar benar terjadi.. Ia lebih curiga ke Andi... Bukan Ke Roy..

Satu sisi pak ustad tidak bisa memberi rasa aman untuk istrinya.. Justru suaminya seperti mengakui, Roy yg bisa memberi rasa aman itu. Ustazah mulai berpikir, Roy lebih bisa melindunginya, ia merasa aman bila Roy menemaninya kesana, sebagai seorang wanita, kebutuhan rasa ingin dilindunginya oleh seorang pria terpenuhi oleh Roy, dua yg bisa memberi rasa aman itu.

Ustazah melihat Roy sambil tersenyum, namun tidak dengan kontol Roy yg mulai ngaceng..

" kalo itu yg abi mau.." ucap istrinya...

"Elephant's Shoe" ucap ustazah Tanpa suara ke Arah suaminya.,

"Elephant's shoe " Jawab suaminya lagi..

Mereka menyelesaikan acara makan malam mereka sampai pukul sembilan malam.



_-______________





Pagi Harinya.. 

Roy sedang memanjakan dirinya dengan mandi disungai belakang Rumah para sesepuh Pesantren ini. Setelah lari mengelilingi Pesantren, Roy bersantai disungai itu.

Semalam adalah malam Jumat, banyak yg mandi besar pagi ini. Setelah Cardio tadi, ia melihat ustad Juned sudah duluan berada disungai ini subuh sekali, Roy tersenyum.

Namun yg membuat dia bingung, setelah pak ustad selesai mandi tadi, ia mengobrol dengannya sejenak tadi sambil becanda bahwa ia memakai obat semalam . Meski becanda, tetap membuat Roy bingung, Perasaan dia dulu yg bilang... wanita sejati, untuk lelaki sejati.. Dimana letak sejatinya bila memakai obat . Tapi Roy sedikit mewajarkan, karena ia sudah tau asal usul pernikahan darinya dengan Ustazah ipah semalam, bercerita tentang Humor melamar bareng Kyiai. Andai Pak ustad Tau Roy memperhatikan istrinya lebih saat setelah mendengar humor itu.

Ustazah Ayni dan Pak ustad Fian pergi menginap ke rumah sodaranya dari semalam, karena semalam ada pentas seni santri, membuat Kegiatan ustad Fian Kosong, sehungga mereka memutuskan untuk pergi menginap kesana.

Roy berenang dari batu ke batu di area sungai yg jernih itu, berenang disini sudah seperti terapi untuknya, suasananya sangat tenang udara sangat sejuk, ia melihat Ustazah Ipah datang sambil membawa sepiring ubi rebus, terlihat masih ngebul ubi rebus itu ditangan Ustazah, Roy beranjank ke Tepi untuk menghampiri Ustazah.

Saat Roy berdiri, Ustazah melihat tubuhnya yg bidang, hanya memakai celana boxer yg kecil, badannya basah karena air sungai itu..

"Ini dimakan dulu" ucap ustazah.. Sebagai seorang wanita, ustazah merasakan hal yg aneh saat melihat badan kekar itu, ia memakai kaos abu2 tangan panjang dan jilbab hitamnya.

"Makasih ustazah ngerepotin" meski sungkan ua tidaj enak bila menolak makanan yg disediakan istri ustadnya itu.

Roy mengambil piring itu, ia berdiri dekat dengan Ustazah, sambil melahap ubi hangat, hormon testosterone yg terpancar Dari pemuda INI tercium Ustazah, badannya tinggi besar, setelah obrolan tadi malam, Ustazah merasa lebih aman didekat Roy, entah kenapa sebagai seorang lelaki, Roy yg bisa memberikan rasa aman itu, bukan suaminya. Ia tidak pernah merasakan oerasaan se aman ini bila dengan suaminya. Itu dia kenapa dia senang ditemani Roy ke kampus besok.

Roy melihat wajah Ustazah yg segar, fokus ke badannya yg kecil dan toketnya yg montok, istri pak ustad ini nampaknya sudah mandi, .. Namun sayang kenapa semalam harus minum obat.. Roy mulai ngaceng diboxernya melihat Ustazah yg segar itu, sambil mengingat suaminya harus konsumsi obat mengurus istrinya yg montok ini.. 

'Jadi beresin gudang?" Tanya Ustazah ".

" Jadi" Jawab Roy.

"Aku Tunggu sama pak ustad disana,..."

"Siap"..

Saat Ustazah hendak membalikan badanya sambil tersenyum, pandangannya tak sengaja melihat cetakan gede menggelembung dicelana boxernya yg basah, meski singkat, ia bisa melihat cetakan itu, saat badannya sudah trbalik mata Ustazah semlat melirik kedua kalinya samlai akhirnya ia membelakanginya,

Tentu ia merasa malu, " Gede Banget" bisik ustzah sambil sedikit melotot langsung membalikan badannya. Ustazah membersihkan tenggorokannya menghilangkan malu.. "Ehmmm.. Kamu santai aja dulu disini... Jangan buru - buru.." 

"Ya Ustazah.."..

Roy meneruskan mandinya melihat cetakan pantat bulat istri ustadnya itu, kontolnya makin ngaceng, ia sempat mengusap usapnya didalam air.


-_--------



Saat selsesai......

Ia mendengar suara musik dari Vampire Weekend yg berasal dari depan Rumah Kyai Basri, 

Dengan penampilan segar dan hanya memakai celana Jeans Roy menghampiri arah suara itu dari dari sungai, ia berjalan menuju rumah Kiyai Basri, melihat ada mobil suv berwarna merah yg berhenti didepan Rumah Kyai basri.

Saat ada yg keluar dari mobil itu... Roy tak percaya yg dia liat...

NO FUCKING WAY... ucap Roy

Ia lebih mendekati orang itu sambil memakai kaosnya..

ALEXX!!!!! 
ucap 
Roy berteriak....

Royhan..!!!!
Ucap lelaki botak yg tingginya hampir sama dengannya "Anjritttt Alexx.. Tau dari mana lu gw di sini !!!!"..

Itu adalah teman dekat Roy, satu Genk sewaktu masih diluar dulu. Sebetulnya tak ada yg tahu keberadaan Roy disini, sengaja ia sembunyikan dirinya ditempat ini. Mereka berpelukan..

" Gw tau tempat ini dari bokap elu, gw mohon2 supaya dikasih tau, anak- anak udah kangen banget sama elo.. Gimana kabarnya..?"

"Ahmdulillah gw bae... Nanti juga saatnya gw pulang.."..

" Gilaaa makin seger aja lo sekarang. Badan lu makin Jadi.."...

"Gw udah tenang disini Lex, mangkanya gw ga mau pulang dulu... Gw ada rencana"..

" Rencana apa ?"..

"Masuk dulu..".. 

Sebetulnya Roy Sudah Home sick, ia sangat kangen Rumah, cuman tinggal satu pekerjaan saja yg harus ia selssaikan disini. Ia cerita tentang pengalaman pertamanya disini, tentang proyek ini House Guestnya, Juga tentang semua kesehariannya di sini. Juga cita2 dan kemauannya..

" Lu kan harus mulai Kuliah Roy.." 

"Itu dia Lex.. Daddy pengen gw kuliah ke Aussie
.. Mangkanya sebelum kesana, harus punya pegangan, gw juga mau ada kegiatan buat pesantren INI.. Soalnya ni pesantren udah nolongin gw"

"Gw haragain ssmua keputusan elo sob, apapun yg elu mau, gw ada dibelakang elu.."

"Elo ga bilang anak2 yg laen kan gw disini ?"..

" Tadinya mau gw bilangin... Biar pada heboh.. Tuh si dokter Roy udah jadi PAK USTAD 
DIPESANTREN HAHAHAHAHA"..

"Sial.. Gw udah ga bakaln jadi Dokter Lex... Gw direhab Full disini.. Disembuhin.."./

" Tadi gw masuk kepesantren santriwatinya cakep2, Ustazah nya juga... Pantesan betah lo disini.. Hahaha"..

"Iya lag gw betah... Baik baik orang sini... Gw kan emang alumni ga jadi disini..".. 
Ucap Roy..

" Banyak kejadian sana temen2 setelah lo ngeilang Roy, mereka nanyain elo, apalagi si puput tuh, mantan elo hampir frustasi nyariin elu.."

"Kalo ada yg nanyain gw.. Bilang gw udah ada dijalan yg benar"..

Bughhh... 
Kaki Roy ditendang.. " Laga lu pake istilah meme gambar gitu"...

"Yaahh kalo ga begini... Kapan gw berubahnya Lex..."

"Pihhh.. Gw jadi ragu kuadrat elo berubah Roy"..

" masa gw langsung jadi sufi, ya kaga lah, bertahap.."

Mereka melepas kangen, saling mengulang cerita cerita mereka yg lalu, benar Roy sungguh Homesick, setelah pak Kiyai datang, ia hendak pulang Kerumah...

Roy juga membawa temannya mengunjungi lokasi hendak dibangunnya penginapan itu, ia juga di ajak keliling Pesantren, diperkenalkan dengan ustad - ustad disana..sampai ia lupa dengan janjinya bersama Ustazah membersihkan Gudang itu.

Roy menuruh Alex menginap, namun setelah hampir lima jam ditempat ini Alex harus pulang, ia berniat menginap disini dalam waktu dekat, tidak sekarang, karena ada urusan yg harus dia selesaikan, setelah luas saling mengobrol bertukar cerita melepas rasa kangen Alex berniat pamit, ia akan datang lagi sekira seminggu dari sekarang.

"Gw tunggu" ucap Roy. Roy juga memaklumi, karena jarak dari Pesantren ke rumah temannya itu memakan waktu sampai lima - enam jam, temannya harus pulang sekarang karena tak mau kemalaman.

Setelah Alex pulang, Roy hampir lupa dengan Janjinya membersihkan gudang bareng Ustazah itu



_-_______________




"Udah ummi.. Ga usah nungguin si Roy... Ga enak ngerepotin.. Sama abi aja" Ucap ustad Juned membuka pintu gudang itu, debu dimana - mana, barang - barang besar terlihat menindih tumpukan buku itu, sebenarnya ada yg ingin cari dari tumlukan buku itu, namun karena terhalang benda besar diatasnya ia tidak bisa.

"Emang abi ke angkat itu?"..

" Sebentar" 
Ucap Suaminya, setiap kali berjalan ia melihat benda kenangannya yg tersimpan, setial itu pula ia gagal lagi gagal lagi mengangkat benda yg menindih tumpukan buku itu..

Uggggghhhhhhhhhhh....
Ucap pak Juned mengangkat benda besi besar itu, tapi tak ke angkat..

"Tuhh kann ngga.."..

Ughhhhhhhhhhh... 
Lagi pak ustad mengangkat benda itu.. Tapi tetap tidak terangkat..

" udah ah nungguin Roy aja, tadi ummi liat temannya udah pulang"..

"Loh emang ga nginep?"

'Ngga kayaknya"

Waktu sudah menunjukan pukul tiga sore, sampai ba'da jumatan tadi Ustazah menunggu Roy namun temannya belum pulang, setelah sudah melihat temannya pulang, ia ingin segera mengambil buku - buku penting itu.

"Assalamua'laikum.."..

Ucap salam Roy, sesaat setelah temannya pulang segera ia datang ke rumah ini. Ustad Fian belum datang dari kunjungan menginap dirumah sodaranya, ia ingin mengisi kegiatan sore ini untuk membantu Ustazah ipah membersihkan gudang..

" Wa"alaikum salam... Hei Roy masuk.." ucap Ustazah.. "Kebetulan kamu dateng... Pak ustad ngangkat itu ga ke angkat angkat.."...

" iya Ustazah, maaf jadinya saya sore begini.. temennya baru pulang "..

"Iya gpp" 
jawab Ustazah sambil tersenyum memaklumi.. Pasti kangen bgt yah.. Koq ga nginep ?"..

"Udah saya suruh tadi, tapi nanti katanya.."

"Ya sudah... Mau kopi dulu ga "?

" Boleh Ustazah, tar semanget"

Roy pergi ke gudang yg dekat dapur itu, disana ia melihat pak ustad, sedang berusaha mengangkat besi besar panjang, nampaknya besi itu adalah Ranjang yg dipotong potong menumpuk diantara barang2 kenangan juga buku yg ingin di ambil ustazah.

"Udah pak ustad... Biar saya saja... Pak ustad mending istirahat sana..." ia melihat ustad nya itu sudah bebenah sebagian gudang itu
Dari dapur Ustazah melihat Roy yg mengangkat barang - barang itu. Ia memperhatikan badannya yg terlihat berotot, dengan tinggi yg melebihi suaminya. Dengan Mudah Anak itu mengangkat barang - barang yg tadinya tak bisa dipindahkan seinchi pun oleh pak ustad, lengannya yg besar mudah merapihkan gudang itu. Roy pindahkan dan rapihkan besi - besi itu didalam gudangnya. Tak Lupa ia mengeluarkan buku - buku yg hendak dipakai ustazah,

Saat hampir 15 menit Roy berhasil merapihkan barang2 itu, Ustazah menghampiri nya, Roy tersenyum, sambil melihat kopi yg dibawakan oleh istri gurunya ini.. "Tuh kan... Pasti beres" ucap Ustazah senang. 

Pak ustad hanya bisa merapihkan buku - buku yg hendak dipakai oleh istrinya itu. Roy mendekati Ustazah yg masih memakai kaos yg sama saat disungai tadi, wanginya tercium, wangi khas yg pernah membuat dia berdiri keras saat penyelamatan tauran itu.

"Coba tadi Roy yg ngerjain, pasti beres dari tadi bii".. Ucap Ustazah lagi.

"Ustazah Ayni ustad Fian belum pulang?" tanya Ustazah. Ia melihat Roy menyeruput kopi bikinannya itu, berusaha melupakan bahwa pria didepannya ini memiliki cetakan yg besar dicelana boxer tadi, apa itu benar? Pikirnya lagi.

"Belum.. Malem biasanya".

" Kamu besok jangan pake acara telat"

"Siap Ustazah"..

" Terus jangan pake ini juga" ucapnya mencubit kaos merahnya yg lusuh itu sambil tersenyum.

"Nanti aku lepas pakaian aja sengaja".

" Enak aja... Yg keren..'.. Ia mencubit kaos Roy dan meyentuh lengan besarnya, entah kenapa Ustazah menyuruh Roy seperti pacarnya sendiri. Menyuruhnya untuk berpenampilan bagus besok. Pak ustad masih sibuk membersihkan buku - buku untuk istrinya. Roy mendekati lebih Ustazah, ia ingin mencium bau tubuhnya, mungkin setelah ini Roy mengocok kontolnya membayangkan badan kecil dan toket besarnya itu, juga mengingat bau tubuhnya..

"Badan Kamu bagus, pake apa aja keren" ucap Ustazah, ia merasa aman didekat Roy, tak ada rasa khawatir. "Jangan telat, kita berangkat jam lima ba'da subuh." ucap Ustazah lagi.

Roy melanjutkan pembersihan gudang itu..

_________-_______








Andi mempersiapkan tas laptopnya pagi itu, bahkan ia subuh dikampus. Hari sabtu ini adalah hari libur disemua perkuliahan, tapi ia harus menjalankan tugas penelitian Lapangannya, tentang Hukum adat di suatu kampung.

Yg membuat Andi semangat, ia akan pergi berdua saja dengan Ipah. Memang begitu pembagian kelompoknya.

Karena ini pula kenapa Ustazah merasa tidak nyaman bila datang sendiri ke te mpat Field Research itu.

Meski ia Datang bersama teman Ustazah nya anak ini pasti membuatnya risih. Datang bersama suaminya, ia sudah tau gelagat Anak ini saat ia berani bicara didepan suaminya mengajaknya pergi ke air terjun itu. Nampaknya sia - sia, mau menolak dengan memusuhinya, itu tidak mungkin. Ustazah tidak bisa ber konflik dengan teman satu fakultas, ia merasa aman ditemani Roy... Seizin suaminya.

Pria zaman sekarang memang sama saja pikir Ustazah. Biar milik orang, kalo memang kepincut terus nempel. Buat Ustazah, membawa Roy adalah keputusan Terbaik agar ia tak terganggu selama penelitian itu.

Andi sudah bersemangat, ia sangat Riang, ia berpikir bisa melakukan modus terselubungnya selama ditempat penelitian itu. Yg membuat ia senang dengan Ustazah ipah karena ia menilai Ustazah wanita yg open minded, independent, tak ragu melakukan apa yg ia mau, sifatnya yg pemanja... jinak - jinak merpati... Membuat ustazah sangat menjadi objek obsesinya.

Karena gigihnya Andi, kadang Ustazah berpikir Nakal.... Emang sampai mana sih hebatnya anak ini, kayaknya yakin sekali, terlihat gagah.. Confident sekali, kalo yg ia twarkan itu pasti membuat dirinya suka.. Kadang Ustazah berpikir... Coba aku mau jalan dengannya, dan hampir terajak oleh rayuannya. Tapi jauhh buat Ustazah untuk berpikir seperti itu. Apalagi setelah kejadian hari kamis kemarin... Melihatnya malah bersembunyi seperti itu... Males, ucapnya pikirnya.

Saat sudah merasa senang dengan kedatangan mobil elf Pesantren yg khas itu, Andi girang bukan main, siapa tau dia bisa bermalam mingguan sekalian dengan wanita obsesinya itu. Turun Ustazah - Ustazah yg berjumlah tiga orang bersama dengan Ustazah ipah. Ketiga orang itu hanya turun ke kampus dan mempunyai kegiatan yg berbeda. Namun Andi Kaget, yg membawa mobil itu adalah Mantan Muridnya yg kemarin datang.

Buat apa dia kesini ?.. Pikir Andi.. Mungkin ia hanya mengantarkan saja kesini..

"" Haii.. Assalamua'likum Andi.. Lama yah nunggu..?"..

"Mayan ip, siap belum?",

" Siap, aku udah siap buat persiapan materi".

Saat Andi memegang kunci motornya, Roy datang menghampiri mereka, "Ni Roy yg kemarin, dia bisa bantu2 loby bicara dengan orang sana supaya penilitiannya lancar", ucap Ustazah.

" Loh.. Kita kan mau bawa motor?" ucap Andi.

Hmmm emang maunya anak ini, apa ia pikir Ustazah mau naik motor berdua bergoyang goyang saling nempel badan dijalan, Anak ini emang sudah merencakan hal ini matang - matang..

"Ngga Ndii.. Kita bawa mobil Pesantren aja yg itu... Yg ngurus mobil itu suami aku.. Roy bawa kita kesana..

Damn!!! 
Ucap Andi mengutuk. Namun ia tidak boleh mengeluarkan raut kekecewaan, Akhirnya ada gengsi yg bemain disini.. " Ohh ya udah, pake mobil lebih enak.."..

Mereka berjalan bertiga memakai mobil itu menuju tempat penelitian. Biasanya Andi bila baru saja bertemu sudah berani menggoda. Bahkan ada teman2 ustzahnya ia juga berani menggoda. kali ini tidak bisa. Ia tidak mau.. tidak setelah ia melihat apa yg bisa dilakukan muridnya ini ketika Hari kamis pagi kemarin.

It's Working..

Ustazah seperti merasa memiliki Body Guard Tersendiri...
Akhirnya ia bisa tenang menjalani tugasnya sampai sore...

Selama melakukan penelitian, Roy bukan saja menjadi Body Guard yg memberinya rasa aman. Ia banyak membantu mengerjakan segala pekerjaan yg tak bisa dikerjakan oleh Andi. Roy yg mengobrol dengan kepala Desa itu sehingga suasana penelitian menjadi cair. Sungguh tak percuma ustazah mengajak Roy kemari.

Pernah satu dua keadaan saat ustazah sedang sendirian. Roy sedang meloby kepala desa mencari cari informasi kebiasan adat disini. Andi berusaha mendekati ustazah, awalnya ngobrol ngobrol penelitian, namun akhirnya ia bertanya, mau kemana malam minggu ini.

Ia jawab dengan pergi mendekati Roy, beralasan bertanya sesuatu, sampai ia tidak bertanya lagi. Kampung yg jadi pusat penelitian itu memang mempunyai hukum adat yg unik. Macam - macam adat dan kebiasan serta kebijakan kebijakan lokal disini sampai ustazah Puas dengan hasil penelitiannya. Ini karena mantan Muridnya itu lugas bertanya banyak Hal.

Ustazah kaitkan hukum - hukum adat itu, dengan kaidah - kaidah teori asas hukum yg ada diindonesia. Setelah menemukan teori yg tepat ia jelaskan penulisaanya dan ia buat kesimpulan.

Berhasil, keinginannya Ingin menyelesaikan tugasnya berhasil, ia juga tak merasa Risih dengan Andi, selama penelitian berlangsung, Roy bertindak seperti pemimpin kelompok, ustazah menilai Kepribadian Roy lebih dewasa dari umurnya. Ia yg supel banyak bertanya mewakili pertanyaannya.

Ustazah merasa... Lengkap.... Merasa aman sebagaimana yg ia rasakan kamis pagi kemarin bersama Roy.

Roy seperti pelngkap kebutuhannya sebagai wanita....

Tak ada masalah selama penilitian itu. Mereka becanda, bahkan Andi mencair, ia bukan hanya saja tidak berani macam - macam ke Ustazah, ia juga berterima kasih karena tugasnya selesai dengan baik.

Mereka pulang dengan melakukan banyak pembicaraan penilitian sampai kampus.



_-_______________


Ustazah menelepon suaminya bahwa ia akan segera pulang sore ini. Andi sudah turun ke kampus, selama diperjalanan tadi. Andi banyak bertanya tentang Pesantren. Malah Roy yg lebih mengetahui seluk beluk Pesantren dibanding Ustazah, ia lebih gamblang menjelaskan.

Sekarang...
Roy hanya berdua bareng Ustazah... Para teman - teman Ustazah lainnya yg tadi pagi ikut sudah pulang duluan ke Pesantren. Ustazah bilang ke suaminya, bahwa ia pulang bareng Roy. Mereka melalukan shalat magrib terlebih dahulu disuatu masjid dijalan. Ba'da magrib, mereka melanjutkan perjalanan kembali ke Pesantren.

"Pak ustad ga marah Ustazah, kita pulang berdua begini ?" Tanya Roy.

"Kalo marah kenapa ga jemput aja kesini,"
"Hehee.."..

" Makasih loh Roy.. Andi ga berani deket - deket... Aku jadi nyaman..".

Ucapnya.. Roy menjadi pelengkap yg sempurna...

Wajah Ustazah masih segar karena air wudhu, ia sudah salin dikaos santai tangan panjang berwarna merah..

Dia ga bakal berani macem 2".

"Tau ngga, dia mau ngajakin aku kencan malem minggu, 
" Kan gila..' 
lanjutnya lagi

"Tadi udah aku kasih warning Ustazah, dia ga bakal ganggu lagi".. Ucap Roy ke istri ustadnya yg duduk disebelah ini.

Ustazah merasa terlindungi, kebutuhannya sebagai wanita terpenuhi oleh Roy. Lelaki ini yg melindunginya. Ustazah merasa menjadi ceweknya Roy, dengan sendirinya ia mau berpikir seperti itu. Berpikir sedikit berbahaya sebetulnya.

" Kamu ganteng Roy pake ini" puji Ustazah mencubit kaos berkerahnya yg berwarna biru..

"Kan disuruh pacar" ucap Roy mulai berani. Selama penelitian tadi Ustazah dan Roy terlihat serasi berjalan berdua, tubuh mungil ustazah beriringan dengan badan atletisnya.

Sering para orng - orang di kampung menyangka mereka pasangan.

Selama penelitian itu juga Roy sering berdekatan ddngan Ustazah, mencium wangi badannya yg khas, berkali-kali badan mereka saling bersentuhan, Roy membuat Ustazah merasa terlindungi.

"Biarin deh disebut pacar juga" ucap ustazah sedikit bahaya, karena ia ingin membuat senang pelindungnya ini.

Kontol Roy mulai ngaceng, Hari sudah gelap, ustazah duduk manja sambil melihat kedepan..

"Kalo aku yg ngajak kencan, Ustazah mau?", bisiknya, ia tahu Ustazah menolak ajakan Andi tadi.

Ustazah tak menjawab, namun akhirnya ia bilang " emang kamu mau ngajak kemana?"

"Mau berduaan sama ustazah"
 ucap Roy lebih berani.

"Astagfirullah.. Roy ngga bolehh.." jawabnya "Ajak aja aku ketempat yg lebih sepi hihiii" Lanjutnya .. membuat kontol Roy semakin ngaceng.

Roy memberhentikan mobilnya ditempat yg gelap, sepi tak ada orang, Ustazah melihat Roy sebentar, dadanya bergemuruh... "Sebentar" ucap ustazah...

Ia mengambil hapenya, menelepon suaminya, "Hallo abii... Ya... Ummi masih dijalan Sama Roy... Ngga Andi udah ngga ada, semua aman.. Ni aku pulang sama Roy... Oke loph u too..'

Ia menutup teleponnya, menghilangkan ke khawatiran suaminya, " Dia curiganya ke Andi.... BUkan ke kamu.." ucap Ustazah, Roy mendekati duduknya "astagfirullah.. Roy... Kamu ngapain bawa Ustazah kamu ketempat gelap sepi gini" Ucapnya, namun ia tersenyum mengucapkannya

"Ngedeketin pacar" ucap Roy "Dari tadi nyium wangi badan Ustazah"..

" ihh diem diem mesum", 
ucap nya ke lelaki yg menjadi pelindungnya itu. Namun ia memiliki rasa bangga, seperti senang tak berkutik saat Roy bilang :

"Baunya enak"

"Astagfirullah."
 Ucap Ustazah lagi sambil sedikit tersenyum.

"Busungin dadanya Ustazah"

"Ngga mau.."..

"Kayaknya Gede banget"...

" Ssttttt.." 
ucap Ustazah menutup mulutnya.

"Aku istri Sah Orang" Bisiknya lagi..

"Kan Ustazah yg bilang... " Ucap Roy... Ia berbisik dikuping Ustazah, "Aturan Dibuat untuk Dilanggar..".. Lanjutnya lagi..

Ustazah Tertawa,

" Roy mau macarin Ustazah " bisiknya lagi

Roy mencabak kontolnya yg sudah sangat tegang.. Ia tatap tajam tonjolan toket Ustazah yg mancung besar itu..

" astagfirullah.... Iihh... Ga sopan.." ucapnya.. layaknya Wanita yg membahagiakan pacarnya, ustazah busungkan sedikit dadanya yg besar ke pria yg sudah menjadi pelindunginya itu, ia ingin membahagiakan pacarnya. menuruti perintah Roy, dada bidangnya menempel dibahu ustazah.

Sambil melihat tonjolan Kontol yg ia remas - remas..

"Astagfirulllh Roy kamu macarin Ustazah ditempat gelap sepi gini" sambil melihat muridnya mengusap tonjolan Kontolnya itu, ia terlihat penasaran dengan ukurannya

"Mau Liat ?" 

Ustazah hanya menggigit jarinya, Roy buka sletingnya..

"Auh Gede banget".. Ucapnya kaget saat Roy mengeluarkan Kontolnya, masih menggigit bibirnya,

" ayoo dong sayang buka kaosnya ke atas"ucap Roy seperti menyuruh pacarnya..

Ustazah membetulkan duduknya, ia merinding melihat ukuran kontol sebesar itu. Roy ingin macarin istri ustadnya dengan kontol sebesar itu

"Jadi kita pacaran?" Bisik Ustazah.. Ampuun.." ia angkat kaos nya ke atas, ada susu putih berukuran besar dibungkus beha pink.. Ia tunjukan ke pria selain ke suaminya..

"Ohh Gede banget"...ucapnya sambil mengocok kontol..

" Aturan dibuat untuk dilanggar" ucapnya berbisik ... pelan membusungkan toket itu,

ia tidak mau di ajak Andi tadi bukan karena ia seorang istri ustad... Namun karena ia tidak mau..

Namun Bila ia mau, biarpun seorang istri ustad ia tunjukan kedua toket montoknya ke pria gagah yg sudah memberinya rasa aman ini, ia tunjukan toket itu bilang "Aturan dibuat untuk dilanggar"
Aura Wanita independentnya keluar... Ia Lakukan apa yg ia Mau lakukan..


"Itok"
ucap Roy pelan..

Ustazah tersenyum, Tanpa basa basi, Roy cabak toket montok putih besar itu...

"Astgfrlhh.. Ahhh ahhh shhhahh "" ia pilin pilin putingnya dengan gemas,

Dengan refleks, Ustazah menggenggam benda panas besar ditangannya,, shhhhhh Gede banget bisiknya manja..

"Gedean siapa" 
bisik Roy mengeluarkan kedua susu besar putihnya keluar.. Ia remas, ia jilat atasnya shhhhhh itokk! Bisik Roy

"Gedean Kamu", bisik Ustazah lagi, merasakan mulut pacar nya mengenyot ngenyot sus montoknya, dadanya bergemuruh kencang, ia seperti sudah tak sadar bisa sejauh ini, Roy melepaskan jilatannya, Ustazah melihat mata Roy sambil bilang " Kita pacaran", tangannya terus memijit kontol itu.

"Ustazah biasa bilang apa ke pak ustad kalo ngucapin mesra ga bersuara"..

" Ngga mau..

"Ayo bilang"

"Cuma buat suami .."..

"Kan lagi pacaran.."..

Shhhhh elephant's shoe.. " 
ucap ustazah pasrah mengikuti perintah murid suaminya ini..

" Elephant's shoe Elephant's shoe Elephant's Shoe.. 

Ucapnya berulang ulang sambil mengocok kontolnya Dan membiarkan tangannya mengeksplor wilayah dadanya.

Ustazah melihat ke batang kontol yg digenggamnya, ia ukur dengan memakai jari telunjuknya "Pak ustad cuma sampe disini" ucapnya berbisik, saat menyimpan jari telunjuknya disamping batang Kontol Roy.. Jari telunjuk itu hanya sampai setengah batangnya sedikit "Liat... Bakal banyak ruang yg bisa Ustazah mainin" ucapnya penuh nafsu menggenggam bagian atas kontolnya,... 'Gedenya juga.."..

"Ustazah shhhh.. "

"Yuk kita pulang kerumah aja, enakan dirumah..." 
ucapnya menyudahi kocokan itu.. 

_-________


Sampai disana, Pak ustad sedang melakukan kegiatan Muwajjahah (pertemuan belajar malam dengan santrinya), sepanjang jalan Roy merasakan aroma bibir istri ustadnya ini, karena tangan Ustazah pun gatal ingin selalu memencet kontol gede itu. Saat parkir dihalaman Rumahnya, Ustazah Bilang " Masuk lima menit lagi" ucapnya saat sadar kompleks peeumahan sepi. Juga ia mendapat pesan bila suaminya melakukan muwajjahah sampai pukul sepuluh malam.

Ustazah.. " 
panggil Roy saat hendak turun...

"Hmmmm"...

" Pake pakaian seksi kemarin" 
ucapnya mengingat pertama kalinya ia melihat belahan dada itu..

Ustazah tersenyum sambil membuka pintu dan bilang " Iya Pacar.."..ucapnya.. Kontolnya sudah ngaceng tak terkira..

Lima menit kemudian, sambil melihat ke kiri dan ke kanan ia masuk kedalam, ia melihat Ustazah begitu seksi dan bening memakai gaun tak berlengan dengan dada rendah itu, ohh ia remas2 kontolnya, pacarnya mengikuti perintahnya...

Setelah masuk kamar, Ustazah begitu seksi
Mengangkat.. Lengannya ke atas menampkkan ketiaknya sambil bilang... "Ini yah yg kemarin kamu liat" ..

Roy duduk diatas kasur, mengocok ngocok kontolnya, sini Ustazah masukin kontolnya ke mulut..

"astagfirullah " ucap Ustazah.. "pak ustad minta gitu aja, aku nolak terus, " ia duduk depan Roy, Kontolnya dipegang " Koq bisa patuh sama kamu" ucap Ustazah lagi.

Ia kocok.... Kocok...kocok... Kocok kontol itu...

Toketnya yg besar menggelembung belahannya, lengannya bening... Rambutnya sebahu..

"Ustazah.. Badannya kecil... Toketnya gede"... Ucao Roy...

Ustazah menyentuh toketnya sendiri... "Ini?"..

Kocok... Kocok... Kocok... Kocok..
"Kamu Kurang ajar amat sih Roy.. Aku Ustazah antum sekaligus Umi antum .. Pak ustad juga guru antum sekaligus abi antum.. Antum juga kepercayaan Suami , kepercayaan pak ustad "

Kocok.. Kocok.. Kocok.Kocokk....

"antum malah macarin"..

Kocok... Kocok.. Kocokkk.......

Ustazah Jilat kontolnya sekali jilatan, shhhh... 
Tanpa basa basi, Ustazah mengokop kontolnya sebisa mungkin, wajahnya naik turun.. Ia berusaha memasukan kontolnya kedalam, ahhhhh...
Roy meremas toketnya gemas 

Ahh ahh ahh ahhh..
Bibir Ustazah terasa lembut dikontol Roy, ia kulum, kokop, jilat menyedot nyedotnya seperti lolipop, entah kenapa Ustazah merasa lengkap seperti wanita seutuhnya ketika menyepong Kontol lelaki ini..

Ustazah lepaskan sepongannya, ia kocok kocok dan melihat mata Roy " Antum inget pak ustad Bilang apa ?" ucapnya .. "Ahhhh shhhh apa? Tanya Roy menahan Nikmat..

" Lelaki sejati... Untuk wanita sejati Roy.." ia masukkan kembali kontol itu kedalam mulutnya ooooookhhhhh shhhhh
Slruppl slrupp slrulll akhh akhhh akhhhhhhh

Karean tak tahan Roy tarik wajah Ustazah untuk ia ciumi, ja ciumi bibirnya, wajahnya ia jilat jilat, lehernya ia tempelkan ludah yg amat banyak disana,

Roy keluar toketnya ia hisap hisap toketnya, ia kenyot2, wanginya membuat kontolnya semakin keras, Sambil mengenyot toketnya Roy dudukan Ustazah diatas pahanya, terus sangat lama ia berpesta di toket itu ke ahhh ahhhh shhhh..

"Jangan Roy.. Jangan masukin ustazah dirumah pak ustad" ucap Ustazah saat Roy mnduduki Ustazah diatas kontolnya, "shhh Aturan dibuat untuk dilanggar"

Blesshhh AAAHHHHHHHHHHHHHH
OHHHHH PELAANNN UHHHH
SHHHH SHHHH SHHHH SHHHH SHHHH SHHHH SHHHH SHHHH SHHHH SHHHH SHHHH SHHHH SHHHH SHHHH SHHHH SHHHH
SHHHH SHHHH SHHHH SHHHH SHHHH SHHHH SHHHH SHHHH SHHHH SHHHH SHHHH SHHHH SHHHH SHHHH SHHHH SHHHH SHHHH SHHHH

Wajahnya sayu menahan nikmat, Roy entot istri ustad nya ini tanpa ampun.. Karena tadi siang wangi tubuh itok ini sudah membuatnya nafsu... Namun Mulutnya tetap mengenyot nikmat toket itu..

Plokkk
Plokkkk
Plokkk
Plookkkkkk

Plokkkk
Plokkkkkkk
Plookkkkkkk

jangan lama2 Roy....
Aaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
CROTTT CROTT CROTTTTTTT
SPLASH SHHHH AHHHHH


_-_______________________



Pak ustad Juned berjalan dan pulang dari tempat muwajjahahnya, ia terlihat sangat lelah, sampai dirumah ia menyimpan kitabnya, namun tak menemukan istrinya di dalam..

Cpakk cpak cpakk..
Slruuppl slruuppppp sluuppp


Terdengar seperti suara orang berciuman, arahnya dari gudang yg ia bersihkan tadi siang bersama Roy, suara apa itu... 

Pak ustad pergi ke arah gudang itu, ohh jantungnya berdebar.. otaknya terbakar.. Ia seperti tak percaya...

Melihat istri nya yg putih bersih montok itu sedang mengulum penis besar berurat milik seseorang... Bahkan keduanya tak menghiraukan pak ustad yg berdiri disana..

Sampai kunci motor yg ditangannya jatuh... Clikk...

Srettt....
Ia berkeringat dingin, sangat dingin dan banyak .. Kembali ia mimpi....

Terasa nyata.. Seperti waktu itu..

Ia tertidur diruang T.U sehabis muwajjahah tadi. Namun anehnya penisnya berdiri...

Ya ampun.. Mimpi lagi batinnya..

Namun ia seperti pingsan dimimpi itu, dan saat pingsan itu ia terbangun, buru2 ia pulang ke rumah karena waktu sudah pukul jam 11 malam, tak ada yg berani membangunkannya saat tertidur diruang T.U itu. Sampai rumah semua jauh Dari mimpi, anaknya sudah tertidur.. Begitu pula istrinya.. Istrinya tidur memakai gaun Tanpa lengan yg ia pakai kemarin..

Dasar Ipah... Kenapa ga dicuci gaun itu pikir pak ustad... Namun dua Kali mimpi ITU pak ustad mulai berpikir kembali.... Jangan2 anak itu tetap ingin mendekati istrinya...

Andi...!!!!!!



Next : Elephant's Shoe 3

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Chapter 2 - Post - Modern Pesantren (Zhalyoh)

Post - Modern Pesantren (Zhalyoh)   Chapter two : Suasana Pesantren Dan Konfliknya Letak pesantren itu memang ada di dataran Tinggi.. Kaya akan aura kesederhanan. bercuaca sejuk. Jauh dari hiruk pikuk perkotaan, tenang dan nyaman. Para ustad yg mengabdi, ataupun para santriwan dan santriwati yg menetap disitu betah untuk berlama lama disana. Airnya sangat dingin, udaranya sangat segar, masyarakatnya ramah, bahkan ketika pertama kali pesantren itu dibangun, mereka menyambutnya dengan suka cita. Karena mereka senang bila ada pesantren dikampung mereka. "Bisa membawa berkah" begitu pikiran mereka. Kiyai Basri memang besar pengaruhnya. Ilmunya dikenal sangat Tinggi, panggilan pengajian untuknya bukan lagi jam terbang amatir, namun hampir tiap malam selalu ada undangan agar ia bisa datang untuk memberi tausyiah atau ceramah di masyarakat sekitar. Begitu pula dengan ustazah Lailah. Kegiatannya aktif mengajar di pesantren itu. Meski umurnya berbeda jauh dengan suaminya, namun

Chapter 33 - Post - Modern Pesantren (Zhalyoh)

Post - Modern Pesantren (Zhalyoh)   Chapter 33: Tidal Wave (Part2) UnHidden Content: Tidal Wave (Part2) Suara burung berkicau terdengar memasuki kabin belakang di mobil Double kabin ini.  Royhan masih memejamkan mata, ia masih nikmat tertidur, sampai ketinggalan jadwal subuh. Wajahnya yg bergaris garis itu lama - lama bergerak, karena sinar matahari mulai memandikan wajahnya.  Kemudian terdengar suara dari luar mobil, seperti suara teriakan anak2 kru diluat yg bilang  'Brrrt dingiinn.. Dingiiinn",. Memang sangat dingin pagi ini, bahkan hawa dingin ini memasuki kabin mobil sampai tak terasa ternyata Royhan memeluk jaketnya sendiri, ia mengusap wajahnya mengumpulkan nyawa dan melihat jam, "Duh Jam Tujuh Pagi" Ucapnya.  Pantas saja sinar Matahari sudah masuk banyak kesini Beginilah bila sedikit jauh dari Pesantren, tak terdengar suara pengajian di surau saat subuh yg biasanya membangunkan Roy.  Beberapa saat mengumpulkan nyawanya, Roy masih tetap mengusap

Chapter 31 - Post - Modern Pesantren (Zhalyoh)

Post - Modern Pesantren (Zhalyoh)   Chapter 31: The Gathering (Part 1) Teh Neneng The Gathering (Part1) Matahari sudah sangat menyengat siang ini, namun anehnya, Pesantren Awwabin di hembus angin yg sangat dingin.  Terasa ketika para santri yg sedang duduk dibale disela jam belajar itu mereka merasakan angin dingin yg menimpa mereka. Seperti terjangan yg bertubi - tubi sangat dingin disela matahari panas ini. "Kok Bisa ya?", Ucap ustad Agung salah satu Ust Junior yg berdiri diantara Royhan, ustad Fian, dan Ustad Ujang ini. " Dulu juga pernah kaya gini, saya juga tidak mengerti bisa seperti ini" Ucap Ustad Fian. "Bahaya kah angin seperti ini ?" Tanya ustad Ujang. "" Ga bahaya kalo sambil ngopi mah, yuk ngopi bentar, lima menit lagi mereka nyampe", Ucap Royhan menghibur rasa khawatir mereka. Wushhh Wushhh angin dingin itu bertubi tubi kembali menerpa mereka ditengah terik matahari panas itu, "Ane harusnya pake jaket"