Langsung ke konten utama

Chapter 9 - Post - Modern Pesantren (Zhalyoh)

Post - Modern Pesantren (Zhalyoh)  

Chapter 9

Embun Pagi


Setelah bermandikan peluh itu, ustazah bangkit mengambil mukenanya, ia rapihkan cangcutnya yg Pink beserta tanktop seksi yg biasa ia pakai untuk bercinta dengan suaminya.

Sayang, meski sudah memakai pakaian seseksi itu, pak ustad selalu lembek, shame. Tugas itu malah dituntaskan oleh Roy, pria gagah yg sekarang menguasai Rumahnya. Pangkal pahanya Linu dihajar habis2an oleh nya. Ia merasakan orgasme dua kali, Tak pernah ia melupakan kejadian itu.

Ia keluar dengan memakai mukena, semua itu bertujuan untuk menutupi pakaian seksinya, ia hanya takut bila bertemu dengan ipah diluar.
Memeknya masih banjir oleh lahar Roy, ia tidak mungkin melupakan kejadian tadi. Suasana mesum tubuhnya masih terasa, oh
Kontol Roy begitu dalam menembus rahimnya tadi. Meski Roy sempat menantang

"Ronde dua?"

Ustazah hanya tersenyum mendengar tantangannya, ia nyelonong keluar dengan memakai Mukena rapih karena sebentar lagi suaminya pulang.

Tak lama setelah itu, sekitar 15 menit pak ustad pulang. Tentu ada sedikit rasa bersalah saat melihat suaminya. Bahkan ia masih merasa linu dan sakit saat berjalan, namun ustazah menggigit bibirnya bila ia ingat gagahnya pria itu.

Mereka sudah tiduran dikamar. Sesekali pak ustad dan ustazah membicarakan pekerjaannya. Dan juga keadaan Roy, tiba - tiba pak ustad bilang,

"Tadi ada pak dharma datang nanyain abi mii",

Ustazah sedikit terkejut mendengarnya,

" Ada apa lagi bii",

"Katanya dia mau nemuin abi buat ngebicarain lahan itu lagi, abi ga tau itu apa"

"Loh, emang abi ga nanya ?"

"Ngga.. Tadi ustad boim yg nemuin, dibilang aja abi ga ada,., abi ga berani.. Takut ada apa2..",

" tu kan, kebiasaan deh, kalo ada masalah selesein bi takut takut amat",

"Iya sih mii, katanya dia mau nemuin abi lagi besok, tapi biar Roy aja yg ngehadapi" ucap suaminya.

"Abi takut ?"

Dia tak menjawab,

"Ya udah, biar Roy aja yg ngehadapi, dia pasti berani" ucap ustazah sambil mengingat Roy, ia cukup jengah dan kepengecutan suaminya itu.

Dia juga yg jadi lelaki dirumah ini, dia penguasa rumah, ucap ustazah dalam hati. Ia tertidur sambil memikirkan Roy malam itu.

Paginya, sekitar jam 4 ustazah terbangun. Pagi ini terasa lebih dingin dari biasanya, ia beranjak menuju kamar mandi hendak melakukan mandi besar, namun langkahnya tertahan saat melihat pintu kamar Roy terbuka. Ustazah keluar mengecek keadaan takutnya ia keluar tanpa menutup pintu. Ia berjalan lewat pintu depan rumah, Saat ustazah membuka pintu depan rumahnya, angin sangat kencang menerpa dirinya, ustazah yg hanya memakai terusan tipis abu abu itu merasakan dingin seketika.

Memang, angin sangat kencang akhir - akhir ini. Ia tetap berjalan mengecek keadaan kamar Roy, ketika samlai disana, didapatinya Roy tertidur dengan celana boxernya yg semalam. Nampaknya ia tak sadar pintu kamarnya terbuka karena angin ini, mungkin ia lupa mengunci pintu, ustazah menutup kamar Roy namun ia menutupnya dari dalam melihat Roy yg tiduran dengan bagian selangkangan yg terlihat keras. Ustazah memang tahu bila anak muda yg sehat pasti keras batangnya pagi - pagi.

Terlihat embun pagi yg berbintik di kaca kamar Roy, saat Ustazah menutup pintu itu, Roy terbangun,

"Ustazah " panggil Roy, ia melihat wanita dewasa dan matang karena memakai terusan abu2 itu,

"Pintu kamar kamu kebuka kena angin, aku kira kamu keluar" ia tersenyum
"Sini ustazah" ucap Roy langsung meremas penisnya saat melihat ustazah berdiri dikamarnya memakai terusan ketat itu

Ustazah melihat ke rumahnya, namun berjalan pelan mendekati Roy yg sedang meremas remas penisnya sambil bangun dari tidurnya, ketika ustazah sudah dekat, Roy membuka kancing terusan ketat itu satu persatu sambil meremas penisnya

"Kamu ga kedinginan ?' 
Roy langsung meremas toket togenya saat kancing itu terbuka " hmmm.. Kangen ustazah " ia ahh.. Ia kenyot toket toge itu sambil menghirup wangi tubunya, dia angkat terusan itu ke atas, meraba pantat semoknya.

Shhh uhhh" ustazah langsung mendesah dengan kepala yg mendongkak ke atas, dan memegang mengusap usap rambutnya, pantatnya di remas kasar, toket nya dikenyot kuat,

Cpokkk ahhh.. Sebuah cupangan keras mendarat ditoketnya, tanda wanita montok ini daerah kekuasaannya,

Ustazah langsung meremas batang kontol nya ditutup boxer itu, "sebentar, aku kunci pintu dulu" bisiknya sangat pelan, ia berjalan ke arah pintu, dan melihat rumahnya, terusannya terbuka lebar disekitar dadanya, suaminya tentu masih tertidur dikamar. Saat ia kunci, cklekk !!!, Roy langsung membuka boxernya, Kontolnya yg panjang besar itu bebas keluar,

Ustazah menghampirinya, Roy tiduran diatas kasur mengocok Kontolnya yg ngacung keras ke atas... Ustazah duduk dipinggir kasur, membuka lebih lebar terusan bagian atas sehingga terlepas kebelakang, ia juga mengangakat terusan itu ke atas agar akses pantat semoknya disentuh pejantan rumah ini.

Kemudian ia raih kontol itu, ia remas dan mengocoknya perlahan, Roy meremas bool montok ustazah menikmati kocokan tangan itu, mulai dengan instingnya ustazah menjatuhkan ludahnya, turun membasahi kontol itu,

Shhh ahhhh" Roy berdesis, setelah basah oleh ludahnya itu Kontolnya menjadi basah, lagi ustazah menjatuhkan ludahnya kebawah agar semakin basah.

"Tau ga.." ucapnya sambil mengocok kontol 8 inchi.. "Shhh iyah ustazah..",

" Nanti siang kamu harus ngehadepin dharma, soalnya pak ustad takut, ga berani, " 

ucapnya masih mengocok kontol perlan, ia sedikit berbisik saat mengucapkan "ga berani",

" Kamu pasti berani kan?" tanyanya lagi.

" iyah ustazah.. Hmmm "

"Kamu kan lelaki Roy, " ucap ustazah sambil mengocok ngocok helm kepala Kontolnya "penguasa Rumah.".. Penguasa wewenang suamiku.."

"Nanti... Aku kasih bonusnya ke kamu ... Bukan ke suamiku" ucapnya lagi.

Ahhh.. ustazah langsung menjilat jilati kontol lelaki alpha yg pasti berani menghadapi dharma itu ketimbang suaminya

Ahh ahh ahhhh, 

Ia putar putar lidahnya pas dibelakang Kontol itu, kemudian ia masukkan kepalanya, instingnya bekerja dengan meliuk liukan kepalanya menyepong kontol masternya itu, sehingga ia kelojotan tak terkira.

Hhhhh ahhh

"Hot banget ustazah"

Plop, ia mencabut sepongannya "semua gara2 kamu" bisiknya.
kemudian ia menjilat jilati lagi Kontolnya.

Ahh ahhh ahhh,

"Bentar lagi subuh" ucap ustazah , ia melepaskan sepongannya itu,

kemudian mengangkat terusannya ke atas, sambil membuka cangcut hitamnya, ia menungging diatas lantai

Pemandangan bool semok bulatnya membuat kontol Roy semakin ngaceng "pelan pelan biar aku ga jerit" bisiknya.

Shhh. Roy meraba pantat bulat besarnya itu terlebih dulu, bokong itu sudah basah karena keringatnya,

Ia memposisikan dirinya untuk penetrasi, saat kepala kontol itu masuk tetap saja ustazah tapi bisa menjerit Pelan "AHHH"
ia mengambil bantal yg terjatuh dilantai dan memendamkan wajahnya menerima serangan lelaki penguasa ini,

Hmmm hmmmm hmmmm" ustazah bergumam dalam dekapan bantalnya diwajah, saat Roy tanpa ampun menusuk Kontolnya sangat dalam,

Hmmm hmmm hmmmm

Plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok

Ohh sungguh nikmat cewe montok semok ini, pantatnya bergetar getar saat ia lebih keras memompa,

Ahh ahhh ahhh ahhh ahhh ahhh ahhh ahhh ahhh ahhh ahhh ahhh ahhh ahhh ahhh

Plok plok plok plok plok plok plok plok plok, 

Roy angkat terusannya ke atas, ia jilati punggung ustazah sambil menggagahi memek yg menjadi daerah kekuasaannya. Tusukan Roy mencapai titik yg jauh dari jangkauan ustad

Shhh uhhh shhhh ahhh ahhh ahhh ahhh ahhh ahhh ahhh

Ustazah pasrah ditusuk habis habisan oleh lelaki alpha ini, sampe akhirnya setelah lima belas menit memompa akhirnya Roy muncrat, ia keluarkan Kontolnya dan ia tumpahkan laharnya di pantat montoknya.

Shh ah ahh ah

Clett clett clettt

Ustazah sendiri sudah terlebih dahulu orgasme, posisi doggy ini menambah nikmat tusukannya..

Pantatnya penuh oleh lahar Roy,

Ia harus segera bersiap, biasanya suaminya pasti bangun untuk subuh..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Chapter 2 - Post - Modern Pesantren (Zhalyoh)

Post - Modern Pesantren (Zhalyoh)   Chapter two : Suasana Pesantren Dan Konfliknya Letak pesantren itu memang ada di dataran Tinggi.. Kaya akan aura kesederhanan. bercuaca sejuk. Jauh dari hiruk pikuk perkotaan, tenang dan nyaman. Para ustad yg mengabdi, ataupun para santriwan dan santriwati yg menetap disitu betah untuk berlama lama disana. Airnya sangat dingin, udaranya sangat segar, masyarakatnya ramah, bahkan ketika pertama kali pesantren itu dibangun, mereka menyambutnya dengan suka cita. Karena mereka senang bila ada pesantren dikampung mereka. "Bisa membawa berkah" begitu pikiran mereka. Kiyai Basri memang besar pengaruhnya. Ilmunya dikenal sangat Tinggi, panggilan pengajian untuknya bukan lagi jam terbang amatir, namun hampir tiap malam selalu ada undangan agar ia bisa datang untuk memberi tausyiah atau ceramah di masyarakat sekitar. Begitu pula dengan ustazah Lailah. Kegiatannya aktif mengajar di pesantren itu. Meski umurnya berbeda jauh dengan suaminya, namun

Chapter 33 - Post - Modern Pesantren (Zhalyoh)

Post - Modern Pesantren (Zhalyoh)   Chapter 33: Tidal Wave (Part2) UnHidden Content: Tidal Wave (Part2) Suara burung berkicau terdengar memasuki kabin belakang di mobil Double kabin ini.  Royhan masih memejamkan mata, ia masih nikmat tertidur, sampai ketinggalan jadwal subuh. Wajahnya yg bergaris garis itu lama - lama bergerak, karena sinar matahari mulai memandikan wajahnya.  Kemudian terdengar suara dari luar mobil, seperti suara teriakan anak2 kru diluat yg bilang  'Brrrt dingiinn.. Dingiiinn",. Memang sangat dingin pagi ini, bahkan hawa dingin ini memasuki kabin mobil sampai tak terasa ternyata Royhan memeluk jaketnya sendiri, ia mengusap wajahnya mengumpulkan nyawa dan melihat jam, "Duh Jam Tujuh Pagi" Ucapnya.  Pantas saja sinar Matahari sudah masuk banyak kesini Beginilah bila sedikit jauh dari Pesantren, tak terdengar suara pengajian di surau saat subuh yg biasanya membangunkan Roy.  Beberapa saat mengumpulkan nyawanya, Roy masih tetap mengusap

Chapter 31 - Post - Modern Pesantren (Zhalyoh)

Post - Modern Pesantren (Zhalyoh)   Chapter 31: The Gathering (Part 1) Teh Neneng The Gathering (Part1) Matahari sudah sangat menyengat siang ini, namun anehnya, Pesantren Awwabin di hembus angin yg sangat dingin.  Terasa ketika para santri yg sedang duduk dibale disela jam belajar itu mereka merasakan angin dingin yg menimpa mereka. Seperti terjangan yg bertubi - tubi sangat dingin disela matahari panas ini. "Kok Bisa ya?", Ucap ustad Agung salah satu Ust Junior yg berdiri diantara Royhan, ustad Fian, dan Ustad Ujang ini. " Dulu juga pernah kaya gini, saya juga tidak mengerti bisa seperti ini" Ucap Ustad Fian. "Bahaya kah angin seperti ini ?" Tanya ustad Ujang. "" Ga bahaya kalo sambil ngopi mah, yuk ngopi bentar, lima menit lagi mereka nyampe", Ucap Royhan menghibur rasa khawatir mereka. Wushhh Wushhh angin dingin itu bertubi tubi kembali menerpa mereka ditengah terik matahari panas itu, "Ane harusnya pake jaket"